Jurus Kembangkan Aplikasi Digital: Selalu Cari Masalah!
Hide Ads

d'Youthizen Virtual Class

Jurus Kembangkan Aplikasi Digital: Selalu Cari Masalah!

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Selasa, 12 Mei 2020 16:55 WIB
BERLIN, GERMANY - SEPTEMBER 19:  A shopper ltries out the new Apple iPhone 6 at the Apple Store on the first day of sales of the new phone in Germany on September 19, 2014 in Berlin, Germany. Hundreds of people had waited in a line that went around the block through the night in order to be among the first people to buy the new smartphone, which comes in two versions: the Apple iPhone 6 and the somewhat larger Apple iPhone 6 Plus.  (Photo by Sean Gallup/Getty Images)
Jurus Kembangkan Aplikasi Digital (Foto: GettyImages)
Jakarta -

Banyak talenta digital di Indonesia berjibaku mengembangkan aplikasi. Kiatnya supaya sukses adalah dengan selalu mencari masalah.

"Caranya dengan cari masalah, tapi dalam artian positif ya," kata dosen tamu by.U Principal Growth Lead, Riko Ringgoanto dalam kuliah online di d'Youthizen Virtual Class, Selasa (12/5/2020).

Menurut dia, aplikasi dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan di sekitar kita. Ide membuat aplikasi adalah dengan mencari masalah yang kita alami, atau masalah di keluarga, lingkungan sekitar dan terus ke cakupan yang lebih besar.

Riko Ringgoanto, by.U Principal Growth LeadRiko Ringgoanto, by.U Principal Growth Lead Foto: (detikcom)


Riko menjelaskan 3 tips utama untuk mengembangkan aplikasi digital:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Coba dulu saja

"Don't guess, but test. Cari idenya, tentukan masalahnya apa, tes dulu idenya, dapat masukan, baru bikin aplikasinya dan diuji ke pasar," kata dia.

Ide menurut dia diuji dengan pengamatan, minta komitmen konsumen untuk membeli jika sudah jadi. Lalu developer membuat produk aplikasi versi sederhana dan tanyakan konsumen soal prototipenya, kemudian menawarkan produk tapi jangan gratisan, pakai diskon tidak apa-apa.

"Tujuannya adalah membikin produk bersama pelanggan, dan menguatkan preferensi karena sudah dites dulu dan tentu saja membangun excitement, kan orang jadi pada nanya tuh produk itu kapan keluarnya," jelas Riko.


2. Relevan dan fokus dengan komunikasi digital

Komunikasi digital dari sejak melempar ide sampai aplikasinya diluncurkan, itu kata Riko adalah faktor penting. Itu menjamin informasi dan pengalaman yang tidak terputus untuk pengguna.

Dengan begitu, kita bisa mengukur dan dapat komunikasi dua arah, berapa yang lihat informasinya. Investasinya pun bisa minimal karena menguji sebelum diluncurkan, konsumen pun bisa ditentukan mau bidik siapa sehingga alokasi dana untuk mengembangkan aplikasi jadi efektif.

"Mind set digital marketing itu usahakan terukur, kuat di medsos. Gagal itu biasa, belajar dari kegagalan itu luar biasa. Eksplorasi terus, kalau malas di tengah jalan, ingat-ingat lagi niat kalian bikin ini untuk apa, supaya tetap jadi motivasi," paparnya.


3. Tidak ada cara terbaik, hanya cara yang lebih baik

Mengembangkan aplikasi digital kuncinya adalah pengembangan berkelanjutan. Riko bilang, cari terus masalah lewat data internal atau suvei konsumen, cari benchmark di industri lain dan prioritaskan yang berdampak besar tapi gampang dikerjakan.

"Cari terus apa yang bisa diperbaiki. No best way, only the better way," pungkasnya.

Bagaimana, siap untuk menggarap aplikasi digital? Semangat berjuang!

d'Youthizen Virtual Class, adalah kelas online yang digagas detikcom sambil #JagaJarakDulu di masa pandemi Corona. Kelas ini terbuka untuk mahasiswa dari kampus jurusan apapun yang menghadirkan dosen dari kalangan praktisi, tokoh inspiratif, influencer maupun selebriti.

Ajang ini disponsori oleh by.U, provider serba digital pertama di Indonesia dari Telkomsel. Kamu bisa bebas menikmati jaringan 4G LTE untuk mendukung aktivitas sehari-hari serta ide kreatifmu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video 3 Alasan Telkomsel Kembali Hadirkan Kartu Prabayar SIMPATI"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fyk)