.webp)
Grab Indonesia telah menggelontorkan bantuan hingga Rp 260 miliar selama masa COVID-19, termasuk saat penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dana tersebut digunakan untuk memberikan bantuan medis dan finansial kepada mitra driver.
Deputy Head of Public Affairs at Grab, Tirza R. Munusamy mengungkapkan dari sisi bantuan medis, pihaknya mengadakan rapid test dan PCR gratis kepada driver yang dilakukan melalui layanan Grab Health.
"Kalau ada yang terinfeksi, kami akan memberikan bantuan tunai dan buat mereka yang terpaksa karantina. Asuransi kami yang diberikan kepada mitra pengemudi juga mencakup treatment perawatan medis yang cukup untuk COVID-19," ujarnya, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (6/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkan Tirza, selain bantuan, driver juga diwajibkan untuk melakukan pembaruan suhu tubuh untuk memastikan kondisi sehat, membagikan masker, hand sanitizer, dan stasiun disinfektan bagi kendaraan driver.
Adapun dari sisi finansial, kata Tirza, Grab menangguhkan pph atau tidak melakukan penarikannya dari driver pada bulan April. Grab juga membantu melakukan negosiasi dengan perusahaan leasing agar pembayaran cicilan driver ditangguhkan sementara. Alhasil driver bisa menggunakan mobil selama dua bulan ke depan tanpa bayar cicilan mobil.
"Untuk April kami juga melakukan penangguhan pemotongan pajak pendapatan. Grab juga menanggung pajak mitra pengemudi di April 2020, supaya ini meringankan beban kita," kata Tirza.
"Insentif minimum kilometer setiap hari sudah dikurangi jadi bisa lebih mudah mendapatkan uangnya. Kami bantu Rp 260 miliar secara total dari Grab Indonesia, dan dari karyawan boleh membantu," jelasnya.
(ega/fay)
