Maret Lalu, Belanja Game Digital Tembus Rp 155 Triliun
Hide Ads

Maret Lalu, Belanja Game Digital Tembus Rp 155 Triliun

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Jumat, 24 Apr 2020 22:41 WIB
Animal Crossing: New Horizons
Belanja Game Digital Tembus Rp 155 Triliun (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Pandemi Corona memang membuat banyak orang mengisi waktu dengan bermain game, dan hal itu terlihat dari jumlah uang yang dihabiskan untuk belanja game digital selama Maret lalu, yang jumlahnya mencapai USD 10 miliar atau sekitar Rp 155 triliun.

Menurut laporan SuperData dari Nielsen, USD 10 miliar ini adalah peningkatan 11% ketimbang Maret 2019, dan juga merupakan jumlah belanja bulanan game digital tertinggi dalam sejarah.

Penjualan game PC premium meningkat 56% dari USD 363 juta ke USD 567 juta, sementara penjualan game konsol meningkat 64% dari USD 883 juta ke USD 1,5 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Animal Crossing: New Horizons dan Doom Eternal adalah dua game yang namanya berada jajaran teratas dalam daftar game terlaris. Selama Maret, ada 3 juta Doom versi digital yang terjual, tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang penjualan Doom 2016 selama tiga bulan pertama.

Namun penjualan Doom yang melesat itu jelas masih kalah dibanding Animal Crossing: New Horizons. Game untuk Nintendo Switch itu terjual sebanyak 5 juta kopi selama Maret lalu.

ADVERTISEMENT

Ini adalah rekor baru untuk game konsol, lebih banyak terjual ketimbang Call of Duty: Black Ops 4 pada 2018. Menurut laporan SuperData, penjualan Animal Crossing ini menyamai penjualan digital bulan pertama dari Super Smash Bros. Ultimate dan Pokemon Sword and Shield yang digabungkan.

Game lain yang juga mendapat 'keuntungan' dari pandemi Corona ini adalah Call of Duty: Modern Warfare, yang terbantu dengan peluncuran Warzone. Pengguna aktifnya meningkat 159% dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi 62,7 juta pemain aktif.

Pokemon Go adalah salah satu contoh game mobile yang juga mengalami peningkatan pemasukan pada Maret lalu. Pemasukannya meningkat 18% dibanding bulan sebelumnya, menjadi USD 111 juta.




(asj/fay)