.webp)
iPhone SE versi baru diperkirakan laris menurut Ming Chi Kuo, analis dari TF Securities yang biasanya akurat. Namun demikian, popularitas iPhone SE untuk sementara belum akan mampu mengatrol penjualan total iPhone.
Ming memprediksi bahwa pengapalan iPhone di kuartal yang berakhir bulan Juni mendatang akan menurun 20% atau 25% ketimbang tahun silam. Penyebabnya apalagi kalau bukan pandemi corona yang menurunkan permintaan iPhone.
Pada bulan Februari, Apple memang sudah memperingatkan kemungkinan tak tercapainya target penjualan lantaran permintaan terkoreksi di China, demikian pula produksi mengalami hambatan. Makin runyam karena kemudian, kian banyak negara melakukan lockdown termasuk Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluncuran iPhone SE sendiri dipandang sebagai strategi yang jitu untuk membantu memperbaiki penjualan Apple. Kuo menilai sambutan hangat buat iPhone SE menandakan konsumen lebih terpikat pada ponsel harga murah.
"Tantangan tersulit dari COVID-19 untuk merek smartphone adalah imbas negatif pada daya beli setelah wabah, jadi konsumen lebih memilih model spesifikasi atau harga lebih rendah atau menghentikan pembelian," tulis Kuo, dikutip detikINET dari CNBC.
Peluncuran iPhone terbaru pun kemungkinan mengalami penundaan walaupun tidak lama. Biasanya generasi anyar iPhone meluncur di sekitar bulan September.
Di pihak lain, Goldman Sachs juga melontarkan prediksi suram mengenai penjualan iPhone. Kuartal ini, bank investasi terkemuka itu menyebut pengapalan iPhone bakal turun 36% dibanding tahun sebelumnya dan mereka merekomendasikan pemilik saham Apple melakukan aksi jual.
Baca juga: Prediksi Suram Penjualan iPhone |
(fyk/fay)
