.webp)
Tak dapat dipungkiri, wabah virus corona di Indonesia membuat bisnis transportasi online terkena dampak cukup signifikan. Co-CEO Gojek, Andre Sulistyo, pun membuka sekilas tentang seberapa besar perusahaannya terimbas, terutama para driver.
Dikatakan oleh Andre, dampak paling tinggi terjadi terutama dalam pengantaran orang atau GoRide. Sedangkan pengantaran barang dan juga GoFood mengalami kenaikan walau tidak disebutkan angkanya.
"Order makan meningkat karena kebanyakan masyarakat di Indonesia nggak punya opsi untuk keluar makan. Food delivery menjadi tumpuan bagi user tersebut untuk makanan sehari-hari," sebut Andre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada minggu lalu, bisnis transportasi masih cukup menghasilkan akan tetapi minggu ini seiring kebijakan penutupan banyak perkantoran dan karyawan kerja dari rumah, dampaknya semakin terasa.
"Masih sangat fluktuatif tapi sudah lumayan turun. Minggu lalu itu masih lumayan resilient karena yang ditutup baru sekolah. Minggu ini kan kantor banyak juga (yang tutup) sehingga sudah melihat penurunan lagi," cetus Andre.
Layanan terkait pengantaran barang memang mengalami kenaikan karena banyak masyarakat memakai jasa driver Gojek untuk mengantarkan makanan atau bahan-bahan pangan. Selain itu pembelian pulsa dan semacamnya juga mengalami kenaikan.
"Sayang yang transport sangat terimbas dan itu yang kami lagi fokusin banget biar driver ada bantuan, bisa sustain," kata Andre lagi.
Salah satu inisiatif baru Gojek untuk membantu driver adalah didirikannya yayasan Anak Bangsa Bisa yang saat ini dari internal Gojek sudah mengumpulkan Rp 100 mliar. Dengan skema yang masih digodog, nantinya dana itu akan disalurkan bagi driver yang memerlukan.
(fyk/fay)
