Resso, aplikasi streaming musik besutan Bytedance hadir di Indonesia setelah sebelumnya meluncur di India. Sebagai pemain baru di pasar streaming musik Indonesia, apa yang membedakan Resso dengan kompetitor lainnya?
Head of Music Resso Indonesia, Christo Putra mengatakan ada empat fitur utama yang diandalkan Resso untuk tampil beda di pasar yang ramai ini. Fitur-fitur ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Gen Z dan milenial di Indonesia yang kepribadiannya sangat sosial.
"Penikmat musik bukan sekedar mendengarkan, mereka sudah tidak ragu lagi untuk memberi komentar. Musik bukan sekedar audio yang bisa dinikmati tapi juga sebagai ajang untuk berekspresi," kata Christo dalam konferensi pers di Greyhound, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitur pertama yang menjadi andalan Resso adalah Vibes. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memasang latar belakang berupa video atau gambar pilihannya sendiri saat memutar lagu favoritnya. Pengguna juga bisa merespon lagu favoritnya menggunakan video yang mereka buat sendiri.
Selanjutnya ada fitur Lyric Effects dan Lyric Quotes. Jadi sambil mendengarkan lagu, pengguna juga bisa bernyanyi bareng mengikuti lirik yang ditampilkan di layar.
Lirik dari lagu favorit ini juga bisa dibagikan ke media sosial lain seperti WhatsApp, Facebook dan Instagram. Agar lirik yang dibagikan terlihat lebih menarik, Resso juga memberikan fitur untuk mengedit konten tersebut sesuka hati.
Terakhir ada fitur Comments. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk meninggalkan komentar di lagu favoritnya. Tidak hanya berinteraksi dengan pengguna lain, komentar ini juga bisa dibalas oleh musisi favorit mereka sehingga lebih interaktif.
"User bisa menggunakan fitur ini untuk mengekspresikan perasaannya atau memberikan kode kepada gebetannya lewat Comments. Artis juga bisa berinteraksi di dalam komentar tersebut," jelas Christo.
Baca juga: Cara Tahu Judul Lagu yang Dipakai di TikTok |
"Fitur-fitur ini yang menjadikan Resso satu-satunya social streaming app yang mengkombinasikan kreativitas, konektivitas dan ekspresi user sendiri," sambungnya.
(rns/fay)