Samsung mulai menjual seri ponsel flagship Galaxy S20 di Korea Selatan pada pekan ini. Sayangnya laporan awal tentang figur penjualan sepertinya tidak sesuai dengan ekspektasi Samsung.
Dikutip detikINET dari The Korea Herald, Minggu (1/3/2020) penjualan Galaxy S20 lebih rendah hingga 50% dibanding pendahulunya, Galaxy S10. Laporan ini mengutip sumber internal dari industri di Korea Selatan.
Samsung diperkirakan menjual 70.800 unit Galaxy S20 di Korea Selatan pada Kamis (27/2). Figur ini cukup jauh dibandingkan penjualan perdana Galaxy S10 di Negeri Ginseng pada Maret 2019 yang mencapai 140.000 unit dalam satu hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, penjualan perdana Galaxy Note 10 mencapai 220.000 unit dalam sehari ketika ponsel flagship tersebut diluncurkan pada Agustus tahun lalu.
Lesunya penjualan Galaxy S20 di Korea Selatan bukan karena ponsel ini tidak disambut hangat oleh konsumen di negara asalnya. Seorang petinggi dari perusahaan telekomunikasi mengatakan penjualan yang lebih rendah dari perkiraan ini disebabkan oleh wabah virus corona yang semakin meluas di Korea Selatan.
"Penjualan dipengaruhi oleh penurunan tajam dalam diskon untuk ponsel baru dan jumlah pengunjung ke toko offline karena kekhawatiran infeksi virus corona," kata petinggi tersebut.
Selain virus corona, kurangnya diskon yang ditawarkan juga mempengaruhi penjualan. Di Korea Selatan, Galaxy S20 ditawarkan dengan harga mulai dari 1,25 juta Won atau sekitar Rp 14 juta.
Wabah virus corona di Korea Selatan memang terus meluas sejak kasus positif pertama teridentifikasi pada 20 Januari lalu. Hingga Jumat (28/2) jumlah kasus positif infeksi virus corona di Korea Selatan mencapai 2.022, menjadikannya kasus terbanyak kedua di luar China.
(vmp/fyk)