Roambee, startup penyedia layanan di bidang logistik dan pemantauan asset berbasis internet of things (IoT) mendapatkan investasi seri B yang bersumber TIM dan MDI Ventures. Sayangnya, jumlah investasi yang ditanam tidak disebutkan angkanya.
Adapun investasi TMI dan MDI Ventures untuk startup Negeri Paman Sam itu juga mencerminkan tingginya potensi pasar industri digital Indonesia untuk menarik startup skala global yang telah memiliki portfolio di berbagai negara yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menanti Kiprah Bos Baru Telkomsel |
Diketahui, Roambe didirikan pada 2013 lalu yang disebutkan konsisten menghadirkan solusi smart logistics dan asset monitoring berbasis IoT untuk membantu pelanggannya memiliki sistem supply chain digital terdepan yang mampu meningkatkan bisnis perusahaan.
Solusi yang dihadirkan oleh Roambee telah dipercaya lebih dari 300 perusahaan di seluruh dunia, meliputi T-Mobile, Huawei, Oracle, dan Accenture. Saat ini, Roambee yang berpusat di Santa Clara, California, Amerika Serikat, telah memiliki kantor perwakilan di Meksiko, Brasil, Jerman, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, India, dan Malaysia.
CEO TMI Andi Kristianto mengatakan, pihaknya sangat antusias dapat bermitra bersama Roambee melalui pendanaan kali ini. Sebagai digital telco company, layanan IoT merupakan salah satu mesin pertumbuhan bisnis digital Telkomsel.
![]() |
"Sinergi dengan startup berskala global yang telah memiliki portfolio penyediaan solusi logistik dan monitoring berbasis IoT terpercaya, seperti Roambee, tak hanya akan menambah portfolio IoT Telkomsel, namun juga membuka peluang inovasi baru untuk menghadirkan teknologi IoT yang semakin matang dan tepat guna bagi pelaku di industri," tutur Andi dikutip dari siaran persnya, Selasa (14/1/2020).
"Selain itu, hadirnya Roambee juga mencerminkan potensi pasar Indonesia yang tengah berkembang pesat dan menjanjikan di industri IoT khususnya, dan industri telco digital pada umumnnya," sambungnya.
Sementara itu, CEO Roambee Sanjay Sharma mengungkapkan kemitraan dengan Telkomsel diharapkan dapat memberikan solusi bersama ke pasar Asia untuk merampingkan logistik pelanggannya, baik di dalam maupun luar negeri. Kolaborasi ini memungkinkan Roambee memanfaatkan ekosistem yang dimiliki Telkomsel untuk menghadirkan solusi monitoring bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dan Asia.
Baca juga: Pengguna Indihome Sudah Bisa Pakai Netflix? |
"Konvergensi perangkat keras sensor IoT, konektivitas data, dan aplikasi merupakan salah satu peluang bisnis terbesar dalam operasi supply chain. Telkomsel dan Roambee akan dapat mengakselerasi transformasi tersebut," sebut Sharma.
Telkomsel sendiri tengah gencar mengembangkan jangkauan teknologi Narrow Band - Internet of Things (NB-IoT), sehingga sinergi dengan Roambee juga dapat menambah use-case pengembangan IoT Telkomsel yang dapat mendukung bisnis enterprise Telkomsel serta perwujudan Industry 4.0.
"Kami berharap sinergi antara Telkomsel dan Roambee mampu mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk lebih menerapkan teknologi digital di setiap lini operasionalnya," pungkas Andi.
TIM pertama kali dibentuk Telkomsel pada pertengahan 2019, yang mana saat itu operator seluler yang identik warna merah ini memiliki dana awal sebesar USD 40 juta. Sebelum menyuntik Roambee, TIM pada tahun lalu telah menanam investasi di startup lokal, Kredivo dan Privy Identitas Digital alias PrivyID.
(agt/fay)