Informasi yang disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) proses terjadinya gerhana mulai terjadi pada pada pukul 10.22 WIB, di mana puncaknya berlangsung pada pukul 12.15 WIB.
LAPAN menyebutkan bahwa ada dua lokasi strategis untuk melihat detik-detik Matahari tertutupi piringan Bulan secara tidak sempurna, yaitu Kabupaten Siak, Riau dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerhana Matahari Cincin ini dipredikasi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN Jasyanto dalam pernyataan tertulisnya.
![]() |
Meski sama-sama di zona waktu WIB, rupanya waktu terjadi Gerhana Matahari Cincin di Siak dan Singkawang berbeda tipis. Untuk Kota Singkawang, Gerhana Matahari Cincin bisa terlihat sebagian sekitar pukul 10.43 WIB. Sedangkan puncak gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 12.42 WB dan berakhir pada pukul 14.31 WIB.
Selain dua daerah tersebut, LAPAN juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia yang bisa mengamati momen ini gerhana matahari berbentuk lingkaran menyerupai cincin itu di di Padang Sidempuan, Sibolga, Kabupaten Siak, Kepulauan Riau, Kalimantan utara, dan Kalimantan Timur.
Sedangkan, daerah-daerah Indonesia lainnya yang tampak hanya gerhana Matahari sebagian, sebagai catatan ini pun tergantung lokasi pengamatannya. Misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80% sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80%.
Wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20% di wilayah selatan Papua. Contohnya, untuk di Bandung, bulan menutupi 70% permukaan matahari. Di Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72%.
"Semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya Matahari semakin besar," pungkas Jasyanto.
![]() |
![]() |
(agt/afr)