Bagi kalian yang tertarik menyaksikan Gerhana Matahari Cincin tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memiliki fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk memantau perkembangan cuaca terkini, yakni Sadewa.
Baca juga: Apa Itu Gerhana Matahari Cincin? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sadewa ini bisa memberikan informasi terkait kejadian esktrem, misalnya untuk mengetahui potensi cuaca saat gerhana Matahari cincin," ujar Kepala Bagian Humas LAPAN Jasyanto saat dihubungi detikINET, Minggu (22/12/2019).
![]() |
Sadewa yang singkatan dari Satellite-based Disaster Early Warning (Sadewa) dikembangkan LAPAN guna mendeteksi potensi kejadian ekstrem. Parameter yang bisa dicek di Sadewa antara lain, hujan deras, angin: konvergensi, low pressure system (pusaran), awan: awan tebal mengumpul (Mesosclae Convective Complex), awan badai memanjang membentuk garis (squall line), dan uap air kolom total: pertemuan massa udara (front).
Jasyanto mengatakan, Sadewa bisa jadi opsi dalam memantau cuaca selain yang disediakan BMKG. Di samping itu, kata Jasyanto, terkait data cuaca ini, baik LAPAN dan BMKG saling bertukar data untuk menyediakan cuaca.
"(LAPAN) sifatnya memberikan dukungan," ucapnya.
Sadewa bisa diakses masyarakat, namun sayangnya untuk saat ini, Sadewa baru bisa diakses lewat website, belum tersedia dalam versi aplikasi mobile. Selain itu, Sadewa hanya menampilkan informasi di tiga lokasi, yaitu Bandung, Sumedang, dan Pontianak.
Terkait hal tersebut, LAPAN menjanjikan ke depannya akan terus ditambah lokasi pemantauan di Sadewa ini.
"Nanti ke depannya kita akan tambah lagi lokasi," pungkas Jasyanto.
(agt/rns)