Cara Kecerdasan Buatan Google 'Tangkap' Hewan Langka di Hutan

Jakarta - Google tengah gencar mempromosikan dedikasinya dalam mencegah kepunahan hewan langka di mana mereka kerjasama dengan tujuh organisasi peduli lingkungan dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Tanya Birch selaku Program Manager Google Earth Outreach mengatakan timnya telah ada sekitar 10 tahun lebih untuk membangun kesadaran organisasi-organisasi yang menggunakan layanan Google dalam isu lingkungan. Platformnya dinamakan Wildlife Insight.

"Latar belakang dari adanya Wildlife insights adalah jutaan spesies bisa mengalami kepunahan berdasarkan laporan yang ada," ujar Tanya.

Baca juga: Ragam Spesies Hewan Unik di Kalimantan

"Jadi alat ini bisa memonitor spesies yang dalam bahaya kepunahan. Ada juga perangkat yang mendengar hal semacam gergaji atau spesies tertentu yang ada di hutan hujan misalnya," kata dia.

Cara kerja alat ini adalah dengan memanfaatkan kamera dan sensor serta jaringan neural konvolusional multi-kelas yang bisa mengenali sosok binatang pada gambar.

"Benda ini memiliki sensor infrared. Jadi begitu ada hewan yang lewat, bisa mengenali apakah ini kera atau macan Indonesia yang tertangkap kamera," jelasnya.

Jika tidak terjepret apa-apa, Tanya mengatakan pihak yang telah mendapatkan akses seperti dari organisasi pelestarian hewan yang telah bekerjasama bisa memindahkan kamera ke tempat lain.

"Mereka lebih cepat sadar mengenali manusia dibandingkan kita menyadari keberadaan mereka," kata Tanya.

Baca juga: Ikan Penis dan 4 Hewan Lain Berwujud Alat Kelamin Pria

Kalau sudah mendapatkan beberapa spot yang tepat, mereka yang memiliki izin untuk mengakses foto misalnya ilmuwan biologi akan mempelajari banyak gambar dari hewan tersebut.

Hasilnya lama kelamaan, machine learning yang juga digunakan akan semakin mengenal objek tersebut dan bisa memberikan bantuan bagi ilmuwan agar bisa lebih akurat dalam memetakan hewan serta tentu saja memangkas beban kerja mereka.


(fyk/fay)