Padahal menurut Neneng sejauh ini tingkat keselamatan pengemudi disabilitas sangat tinggi dengan tingkat kecelakaan sebesar 0%. Ia juga menyebut Grab saat ini memiliki kurang lebih 100 mitra tuli, baik driver GrabBike maupun GrabCar.
Neneng mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan komunitas disabilitas untuk menyediakan ruang kerja inklusi bagi penyandang disabilitas. Salah satu upayanya dengan meningkatkan pelayanan maupun fitur baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ada notifikasi khusus (buat pelanggan) atau automatic prompt message. Jadi ditulis pengemudimu tuli supaya memberikan informasi pelanggan sehingga bisa siap-siap," ujar Neneng di The Westin Hotel, Jakarta pada Selasa (3/12/2019).
Lebih lanjut Neneng menjelaskan pihaknya menyediakan kartu komunikasi khusus buat pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan driver yang tuli. Dari situ, menurut Neneng, pelanggan juga akhirnya bisa belajar bahasa isyarat. Jika mendapat pengemudi tuli, terutama mitra GrabCar, Neneng menyarankan agar pelanggan duduk di bagian depan.
Neneng mengatakan semua mitra Grab pasti mendapat pelatihan sebelum mulai bekerja, tak terkecuali bagi mitra tuli yang misalnya diajarkan bahasa isyarat terlebih dulu. Selain itu, untuk memberdayakan teman tuli untuk bekerja, Grab juga menambahkan subtitle pada materi video pendaftaran dan pelatihan.
"Karena setiap orang punya kesempatan yang sama. Ini juga bagian dari program 'Mendobrak Sunyi' di mana Grab ingin menciptakan ekosistem digital yang inklusif," pungkasnya.
(prf/ega)