Adalah Gama Squad yang jadi juara pertama, juara kedua ditempati Srikandi, dan yang ketiga diisi oleh Lantai 5. Mereka berhasil menyisihkan 10 finalis yang terpilih dari ratusan peserta.
Baca juga: 5G Belum Datang, Indosat Pilih Fokus ke 4G |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indosat Ooredoo menyadarai bahwa analisa dan utilisasi big data akan menjadi kunci bagi perusahaan dan industri ke depan," ujar Director & Chief Innovation and Regulatory Officer Indosat Ooredoo, Arief Musta'in di Jakarta.
Meski kompetisi adala yang pertama, peserta yang mendaftarkan diri terbilang melebihi ekspektasi. Total ada 287 proposal yang masuk dari seluruh Indonesia, suatu angka yang cukup besar.
![]() |
"Kami yakin para generasi muda Indonesia ini berada pada jalur yang tepat untuk mendukung terciptanya Indonesia Digital Nation serta berkontribusi pada peningkatan ekonomi digital Indonesia," kata Arief.
Sebanyak 10 finalis yang terpilih dari ratusan peserta, akan mendapatkan program inkubasi dari Indosat Ooredoo untuk mematangkan karya mereka.
Dalam kompetisi ini, Indosat Ooredoo memanfaatkan portal open data milik pemerintah daerah, dengan menyediakan total 346 data set (122 data set milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 214 data set milik Pemerintah Kota Bandung dan 10 data set milik Indosat Ooredoo) serta 19 API Indosat Ooredoo yang dapat digunakan dalam pengembangan solusi inovatif ini. Tema dalam Hakcdata 2019 ini antara lain: Pemerintahan Terbuka (Open Government), Kesehatan (Health), Kota Cerdas (Smart City), dan Bisnis (Business).
Sementara itu, menyadari pentingnya data analytics, pada kesempatan yang sama Indosat Ooredoo juga menyelenggarakan seminar dengan topik "Big Data analysis: Key Success for Future Competition, yang menghadirkan 3 narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing; Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia (AIDI), Dicoding Indonesia, dan Google Cloud. Seminar dihadiri oleh puluhan peserta dari komunitas developer dan data scientist.
(agt/agt)