Kemungkinan itu akan terealisasi apabila Realme skala usahanya terus berkembang. Begitu pernyataan yang diucapkan oleh Chung Hsiang-we, Chief Commercial Officer Realme Taiwan, dikutip dari Digitimes, Jumat (29/11/2019).
Untuk saat ini, Oppo dan Realme masih berbagi sumber daya. Namun di samping itu, pada waktu yang bersamaan, Realme telah membentuk tim R&D sendiri dan diharapkan untuk membangun ekosistem dan jalur produksi sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Realme diketahui berdiri sejak tahun 2018. Sekarang vendor satu ini menjadi salah satu dari lima merek teratas untuk penjualan online di pasar India dan juga membuat gebrakan ke lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, Spanyol, dan Rusia.
Baca juga: Oppo Uji Panggilan 5G Pertama di Indonesia |
Dalam hal strategi pemasaran, Oppo dan Realme tidak berperan untuk saling melengkapi satu sama lain di pasar, tetapi lebih menargetkan ke segmen pasar yang berbeda. Disampaikan Chung bahwa 60% pengguna Oppo berasal dari kaum Hawa, sedangkan 60% pemilik handset Realme itu laki-laki.
Chung menuturkan Oppo sedang bermigrasi ke segmen premium, sementara itu Realme cenderung ke arah model yang lebih memfokuskan soal teknologi dan mode. Chung juga mengatakan kalau Realme ingin masuk ke pasar headset nirkabel.
Realme pun sedang menyiapkan proyek besar lainnya, meluncurkan ponsel 5G dengan daya tarik harga terjangkau. Perangkat tersebut melenggang di Taiwan pada kuartal kedua 2020.
(agt/agt)