Project Director Disrupto 2019 Yasha Chatab mengatakan tahun lalu pihaknya lebih menitik beratkan pada startup, investor dan blockchain. Tahun ini berbeda, lebih mengeksplorasi tantangan yang akan dihadapi manusia di masa yang akan datang. Karena itu tema yang diambil adalah The Future Humanity.
"Kami ingin membuat ekosistem. Dengan adanya teknologi, inovasi dan disrupsi jadi satu, supaya ide dan solusinya datang. Karena ide dan solusi bisa datang dari mana saja," kaya Yasha saat berbincang usai konferensi pers di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"AI adalah masa depan, sudah seperti ini lho di luar, kita ingin perlihatkan. Terkadang kan kita cuma baca-baca, liat di YouTube atau apa, menarik ya tapi tidak ketemu langsung. Nah di Disrupto akan bisa bertemu langsung," ujar Yasha.
Pembicara yang akan dihadirkan guna membahas AI adalah Cyberdyne. Merupakan perusahaan asal Jepang yang membuat robot untuk membantu kaum lansia dan difabel dalam mobilitas. Selain itu ada Tilly Lockey, dia adalah seorang difabel yang terbantu aktivitasnya berkat adanya inovasi teknologi.
"Tilly waktu bayi tangannya kena penyakit yang mengharuskan diamputasi. Tapi sekarang ini dia menggunakan tangan robot dari Open Bionic. Menjadikan Tilly seperti manusia super," jelas Yasha.
Nama-nama lain yang siap menyemarakkan Disrupto 2019 meliputi Furhat Robotics (robot sosial yang bisa berkomunikasi dan menunjukkan emosi layaknya manusa), Liam Nikuro (influencer virtual) dan lain-lain. Ada pula pembicara global yang merupakan pakar di bidangnya dan akan memamerkan beberapa inovasi teknologi.
Disrupto 2019 akan dihelat pada 22-24 November 2019 mendatang. Acara akan digelar di Plaza Indonesia.
(afr/fay)