Menkominfo dari Partai, Pengamat Medsos: Harus Belajar Cepat!
Hide Ads

Menkominfo dari Partai, Pengamat Medsos: Harus Belajar Cepat!

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 23 Okt 2019 12:56 WIB
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta - Sekjen partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Plate resmi ditunjuk menggantikan Rudiantara sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Berlatar belakang politikus, kalangan pengamat menilai Menkominfo baru harus belajar cepat.

"Harus belajar cepat dan menelurkannya dalam gagasan-gagasan yang kemudian dieksekusi," komentar pengamat media sosial Enda Nasution saat dihubungi detikINET, Rabu (23/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemilihan Menkominfo dari kalangan partai bukan sesuatu yang baru. Sebelum digantikan Rudiantara yang berasal dari kalangan profesional, Kementerian Kominfo pernah dipimpin sosok dari kalangan partai, yakni Tifatul Sembiring yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), pada periode 2014-2019.

"Punya track record (di bidang TIK) akan membantu, tapi tidak menjadi syarat utama. Yang penting punya kemampuan memimpin, mau mendengarkan masukan, karena pastinya ada banyak ahli. Dan bisa melakukan eksekusi dengan baik supaya implementasi semua program berjalan," jelasnya.

Enda melihat terpilihnya Menkominfo yang baru ibarat kertas putih yang mengisyaratkan lembaran baru dan belum diketahui akan seperti apa ke depannya.

"Tapi tentunya teman-teman di Kominfo sudah siap dengan program mereka di masing-masing bidang dan direktorat. Jadi yang penting, menteri bisa melihat gambar besar dan PR apa saja yang tertinggal," kata Enda.

Salah satu PR Menkominfo menurutnya adalah membuat kerangka aturan yang jelas tentang pemanfaatan teknologi digital yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyakarakat sehari-hari.

Menkominfo dari Partai, Pengamat Medsos: Harus Belajar Cepat! Pengamat medsos dan startup Enda Nasution. Foto: Rachmatunnisa/detikINET


"Kebebasan berekspresi harus dijaga, namun di sisi lain penyebaran hoax dan ujaran kebencian pun harus dikendalikan, dan ada perlindungan bagi mereka yang masih tertinggal. Harus ada kerangka aturan yang jelas untuk itu. Termasuk mengantisipasi masalah pengguna internet yang makin banyak dan belum ada literasi digital yang terstruktur dan sistematis," urainya.

PR lainnya, adalah bagaimana Kominfo mengupayakan insentif untuk perekonomian digital, baik dari sisi kebijakan maupun dukungan untuk ekosistem startup.

"Intinya pemanfaatan teknologi digital untuk masyarakat Indonesia, hingga ke kalangan bawah, karena teknologi digital ini sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Harus dipikirkan juga dampak dan manfaatnya untuk nelayan, petani dan lain sebagainya," jelasnya.



Meski belum mengenal sosok Johnny G Plate, Enda optimistis, Menkominfo yang baru akan mampu mengerjakan semua tugasnya secara bertahap, seiring inovasi teknologi digital yang bergerak cepat.

"PR masih banyak, dan ini adalah posisi penting dan strategis, karena teknologi dan digital sudah gak bisa dipisahkan dari kehidupan, efeknya banyak. Selamat bekerja dan semangat untuk Menkominfo baru," tutupnya.


(rns/fay)