Taufik Akbar, seorang insinyur telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) direncanakan akan mendampingi Pratiwi sekaligus menjadi awak cadangan.
Kisah wanita kelahiran Bandung, 31 Juli 1952 ini banyak ditulis diberbagai media. Ia direncanakan terlibat dalam misi STS-61-H yang menggunakan pesawat ulang-alik Columbia. Dr Pratiwi pun sudah menyiapkan riset selama bertahun-tahun terkait ilmu yang digelutinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, misi ini gagal diberangkatkan menyusul kecelakaan pesawat ulang-alik AS Challengger pada awal 1986. Padahal, Dr Pratiwi sudah menempuh pelatihan di Amerika Serikat sebelum peristiwa itu terjadi.
Dr Pratiwi kembali ke Indonesia kemudian menekuni aktivitasnya sebagai ilmuwan sekaligus pengajar.
Dr Pratiwi adalah salah satu bukti bahwa Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan negara lain dan terbang jauh ke luar angkasa.
Siapa ya yang akan menjadi astronaut Indonesia selanjutnya?
(ask/ask)