Dengan fitur tersebut, pengguna akan diberi tahu bahwa mereka berada di rute yang benar, seberapa jauh tempat yang dituju hingga memberikan info belokan-belokan yang akan dilalui.
Selain itu, user juga akan diperingatkan kala akan menyeberang untuk berhati-hati dan juga ketika pengguna berada di rute yang salah, maka suara tersebut akan memberikan panduan agar pengguna kembali ke jalan yang seharusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detiKINET dari CNET, menurut data WHO sebuah Organisasi Kesehatan Dunia ada 2,2 miliar manusia di seluruh dunia yang memiliki gangguan penglihatan atau kebutaan.
"Fitur ini dapat membantu orang yang buta atau penglihatan rendah untuk menjelajahi tempat-tempat baru," ujar Wakana Sugiyama, a business analyst in Google's Tokyo office dalam sebuah blog.
"Pembaruan yang sering seperti ini tidak hanya membantu orang tunanetra dari A ke B, mereka juga dapat memberi kita lebih banyak kepercayaan dan kepastian ketika kita bepergian sendiri," tambahnya.
Sugiyama menambahkan pengguna tanpa gangguan penglihatan juga dapat mengambil manfaat dari opsi memiliki pengalaman yang lebih bebas layar selama perjalanan berjalan.
Fitur ini sudah mulai diluncurkan pada hari Kamis dan dapat di-update di Android dan iOS. Saat ini baru tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang, Google berjanji akan menambahkan negara dan bahasa lain di masa mendatang.
(jsn/fyk)