Kenapa Netizen Suka Julid Menurut Pakar
Hide Ads

Kenapa Netizen Suka Julid Menurut Pakar

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 26 Sep 2019 22:40 WIB
Foto: internet
Jakarta - Banyak yang bilang, komentar netizen bisa lebih menohok dari bully-an secara langsung.

Benny Prawira, SPsi, Ketua Komunitas Pencegahan Bunuh Diri Into The Light menyebutkan, ada beberapa riset mengenai hoax. Salah satunya dikarenakan dalam proses kita berpikir di depan layar itu, kita melakukan yang namanya dehumanisasi, menganggap ini cuma 'gambar'.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita tahu ada orang ini di luar sana, tapi ya udah itu beda dengan kita berhadapan gini. Ibaratnya, kita lihat langsung darah dan dagingnya, yang ini kan nggak. Jadi ya udah kalau saya kesel saya katain aja langsung di sini. Munculnya jadi lebih leluasa memberikan komentar negatif," jelasnya kepada detikINET dalam acara Aman di Media Sosial, beberapa waktu lalu.

Benny menambahkan, media sosial itu mencerminkan masalah, sekaligus nilai positif yang tersebar di dalamnya, juga merupakan realita yang ada di masyarakat.

"Memang berarti yang harus dialamatkan masalah-masalah masyarakat yang keponya, julidnya. Termasuk akun gosip itu muncul karena memang ada permintaan kan. Mereka bisa hadir, laku, ya karena memang banyak yang suka kan," ujarnya.

Hal seperti ini yang menurut Benny harus mulai kita pahami, diawali dari diri kita sendiri, lalu kepada sekitar kita. Pahami apa yang bisa mengganggu sekitar kita dan orang lain.



"Nah itu yang harus kita batasi juga, sosial media itu cuma wadah. Karena dia terlihat di gadget jadi lebih mudah menyerang. Lihatnya ah ini cuma gambar, orang lain yang gue nggak kenal kalau gue ngomong gini," tandasnya.


(rns/rns)