Momen tersebut terekam dalam buku Telkomsel in First Era oleh Garuda Sugardo, seperti yang dilihat oleh detikINET di akun Instagram Telkomsel.
Ada lima foto yang diposting oleh Telkomsel. Pertama mengisahkan BJ Habibie saat pengoperasian Pilot Project STBS GSM Telkomsel di Pulau Batam, Kepulauan Riau, 2 September 1994. Ketika itu BJ Habibie menjabat sebagai Menristek, yang dijalaninya pada kurun waktu 1978 - 1998.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikisahkan, BJ Habibie melakukan panggilan telepon ke Jakarta dan mancanegara dengan menggunakan jaringan GSM Telkomsel. Ponsel berantena tarik dengan warna merah menyala merek Siemens S4 menjadi perangkat yang dipakai pria kelahiran Parepare 15 Juni 1936 tersebut.
"Warna tersebut adalah warna pilihan yang sesuai dengan keinginan Pak Habibie kala itu," tulis Telkomsel mengenang momen tersebut.
Dalam acara pilot project itu, disebutkan pula bahwa salah satu pendiri Telkomsel berjanji pada BJ Habibie bahwa pihaknya akan menjadi operator terbesar di Indonesia.
Setahun sebelum momen di Batam tersebut, tepatnya di tahun 1993, Indonesia dihadapkan pada dua opsi yakni melanjutkan penggunaan teknologi AMPS atau beralih ke GSM yang menggunakan frekuensi 900 MHz. BJ Habibie, sebagai menristek, memilih GSM sebagai standar teknologi seluler Indonesia.
"Terima kasih, Pak BJ Habibie. Atas jasa-jasamu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat Indonesia," tutup Telkomsel.
(agt/fyk)