.webp)
Dikutip detikINET dari South China Morning Post, laba bersih perusahaan adalah sebesar 2 miliar yuan (USD 284 juta), menurun dari angka 14,6 miliar yuan di tahun sebelumnya.
Sedangkan pendapatan total naik 15%, dari 45,2 miliar yuan tahun silam menjadi 51,9 miliar yuan. Hal itu dipicu oleh naiknya harga smartphone rata-rata dari Xiaomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau ada perlambatan, Lei Jun selaku pendiri dan chairman Xiaomi menatap ke depan dengan optimistis. "Ke depan, kami akan terus memperkuat kapabilitas dan investasi di riset dan pengembangan terutama di area 5G, kecerdasan buatan dan Internet of Things," tandasnya.
Xiaomi sejauh ini telah berinvestasi pada 270 perusahaan dengan nilai 28,7 miliar yuan. Lei juga akan makin menggeber pasar di mancanegara. Terjadi peningkatan revenue sebesar 33,1% dari pasar luar negeri.
"Terima kasih terhadap upaya tanpa lelah dari Xiaomi, kami mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang solid dalam bisnis kami," ujar Lei.
Di pasar dalam negeri, nasib Xiaomi kurang baik. Pengapalan mereka turun 19% yang merupakan penurunan terbesar dibandingkan vendor yang sama-sama berasal dari Negeri Tirai Bambu. Huawei menjadi pemain paling kuat karena mereka fokus di China seiring sanksi Amerika Serikat.
(fyk/asj)
