Riset yang dilaporkan oleh Canalys menyebutkan merek seperti Oppo, vivo, Xiaomi, dan Realme berada di lima besar, sementara Samsung masih merajai pasar Asia Tenggara. Pabrikan smartphone asal Korea Selatan itu pada Q2 tercatat mengirimkan 7,7 juta unit, tumbuh 5% yang tiga kuartal sebelumnya mengalami penurunan.
Oppo yang berada posisi runner up hanya beda tipis dengan jumlah pengapalan Samsung, yaitu 7,2 juta unit ponsel. Canalys menyebutkan bahwa kinerja kuartal Oppo di kuartal kali ini adalah yang terbaik dengan pertumbuhan 49% dari tahun ke tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat ketiga masih diduduki dengan nyaman oleh vivo yang berhasil mengirimkan 4,1 juta unit ponsel di pasar Asia Tenggara. Posisi keempat ada Xiaomi mampu menggeser Huawei dengan pengapalan 3,7 juta unit.
Huawei tidak berada di posisi ke lima, di tempat tersebut justru dihuni oleh produsen China lainnya yang baru pertama kali masuk ke top five penguasa pasar Asia Tenggara. Adalah Realme yang mencatatkan diri pada kuartal kedua tahun ini dengan pengiriman 1,6 juta unit.
"Asia Tenggara populer dengan merek-merek baru, karena peluang keberhasilan lebih tinggi daripada di belahan dunia lain," ujar Analis dari Canalys Matthew Xie, Jumat (16/8/2019).
Xie menjelaskan dari 75% pengiriman yang dilakukan di pasar Asia tenggara merupakan model ponsel kisaran harga USD 200 jadi, mengarah pada ceruk smartphone menengah ke bawah.
"Mengingat populasi yang besar, pengembangan infrastruktur online dan logistik, dan peningkatan kemampuan produksi lokal, vendor investasi besar-besaran untuk mengamankan sumber daya bisnis dan awareness pelanggan," tuturnya.
Samsung sendiri beberapa waktu lalu memilih peluncuran seri A secara global digelar di Thailand, untuk memperlihatkan bahwa mereka juga punya kepentingan strategis di Asia Tenggara.
Meski saat ini Samsung tersudut oleh empat vendor China dalam menguasai pasar ASEAN, Samsung masih terbilang kuat di pasar lima besar di wilayah tersebut. Produsen asal Negeri Gingseng ini berada di puncak teratas pasar Thailand, Vietnam, dan Malaysia, serta di nomor dua untuk pasar Filipina dan Indonesia.
(agt/fyk)