Baik Switch Lite maupun Switch reguler sudah muncul di laman FCC, dan dari situ terlihat apa saja yang berbeda dibanding Switch generasi pertama. Nintendo sendiri mengklaim kalau kedua konsol anyar itu mempunyai daya tahan yang lebih lama.
Namun Nintendo tak menyebut apakah hal itu bisa dicapai karena menggunakan baterai menggunakan baterai berkapasitas lebih besar, atau sistem yang lebih efisien. Namun berkat laman pendaftaran di FCC, terlihat kalau Switch lite menggunakan baterai berkapasitas lebih kecil, yaitu 13,6 watt-hour (Wh).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Usaha Nintendo Menembus Pasar China |
Namun meskipun baterai Switch Lite lebih kecil, baterainya bisa bertahan lebih lama karena konsumsi dayanya juga lebih kecil. Pasalnya layar konsol tersebut lebih kecil, dan kontroler Joy-Con-nya pun tak bisa dilepas, sehingga tak dibutuhkan daya tambahan untuk mengisi baterainya.
Lalu Nintendo pun menyebut menggunakan tata letak chip yang lebih efisien dalam penggunaan dayanya. Sementara untuk Switch versi reguler, Nintendo menggunakan prosesor yang dayanya lebih efisien agar daya tahan baterainya meningkat.
Dari foto yang dirilis FCC, terlihat Nintendo menggunakan motherboard yang berbeda dengan Switch generasi pertama. Jika Switch versi pertama mempunyai nama Odin, dan Switch Lite punya nama Vali, maka Switch reguler generasi baru punya nama Modin, yang diperkirakan berarti versi modifikasi dari Odin.
Dari kode yang ada pun diasumsikan kalau prosesor yang dipakai adalah Nvidia Tegra X1, sama seperti yang dipakai di Odin.
Dari penamaan ini pun diperkirakan Nintendo masih mempunyai sebuah Switch yang belum dirilis. Pasalnya, berdasarkan mitologi, Odin mempunyai dua anak, yaitu Vali dan Thor. Diperkirakan, Switch Pro yang sebelumnya sempat muncul rumornya adalah Switch dengan kode Thor tersebut.
(asj/fyk)