Menurut Enche Tjin, paling tidak ada tiga faktor yang harus dipikirkan ketika kamu hendak mengambil foto portrait. Simak lebih lanjut tuturannya berikut ini:
Baca juga: Kuis FotoStop Foto Portrait! |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh foto portrait dengan tema vintage atau jadul:
![]() |
Faktor kedua yang perlu diperhatikan adalah pencahayaan. Pilihlah cahaya yang tepat menentukan suasana/mood fotonya.
Cahaya Matahari di siang hari yang keras biasanya tidak saya anjurkan karena membuat bayangan yang gelap dibawah mata dan hidung, tapi bisa juga memberikan efek panas dan keras.
Baca juga: Tips Hasilkan Foto Malam Tanpa Blur |
Cahaya sore hari yang lebih lembut dan mengarah dari samping subjek foto dapat terlihat lebih menarik, berdimensi dan hangat. Hari yang mendung atau berkabut memberikan kesan lembut dan suasana yang kelam.
Untuk tema Angelic ini, saya memilih cahaya yang lembut dan kondisi pencahayaan yang terang secara cukup merata sehingga sesuai dengan konsep.
![]() |
Tambahan cahaya matahari dari belakang memberikan suasana yang sedikit berbeda dan lebih berdimensi, bukaan besar yang membatasi ruang tajam memberi kesan "ethereal" (sangat halus dan ringan).
![]() |
Bagi yang tidak menyukai portrait "settingan" seperti model, bisa mencoba memotret environmental portrait, yaitu orang lokal yang memiliki karakter yang menarik di ruang publik.
Misalnya, baru-baru ini saya membuat portrait seorang peziarah yang sedang memanggul kambing untuk dilempar ke mulut kawah Bromo sebagai sesaji.
![]() |
Untuk membuat foto portrait yang memiliki "impact", bukan hanya dibutuhkan model yang cakep, tapi yang lebih penting adalah yang memiliki karakter yang unik di dukung oleh latar belakang yang sesuai.
Selamat mencoba!
(krs/fyk)