Aplikasi FaceApp menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI untuk mengubah foto pengguna. Namun beberapa pihak khawatir tentang apa saja yang dilakukan FaceApp, sebab aplikasi tersebut mengakses foto, informasi lokasi, penggunaan data serta history browsing.
"Untuk membuat FaceApp bekerja, Anda harus memberi izin akses foto Anda, semuanya. Tapi ia juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira. Ia juga punya akses untuk refresh background, jadi bahkan ketika Anda tak menggunakan, aplikasi itu memanfaatkan Anda," cetus Rob La Gesse, mantan CEO perusahaan cloud Rackspace.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, karena perusahaannya berbasis di Rusia, wajah pengguna kemungkinan akan dilihat dan diproses di sana. Dan sejauh ini, tidak jelas sejauh apa para pegawai FaceApp bisa mengakses foto-foto yang sudah didaftarkan.
Jelas pula sudah begitu banyak foto dikoleksi oleh FaceApp. Pasalnya menurut App Annie, aplikasi ini sudah didownload lebih dari 100 juta kali di Play Store. Sedangkan di iOS App Store, FaceApp adalah aplikasi ranking atas di 121 negara.
FBI Diminta Investigasi FaceApp
Foto: Dok. fbi.gov
|
Dalam tulisan yang ia posting di Twitter, Senator Chuck Schumer menilai sangat mencemaskan bahwa data pribadi warga Amerika Serikat bisa jadi dimiliki oleh kekuatan asing, dalam hal ini Rusia. FaceApp memang berasal dari Rusia.
"FBI dan FTC (Federal Trade Commission) harus melihat risiko keamanan nasional dan privasi saat ini karena jutaan orang Amerika menggunakan FaceApp. Ia dimiliki perusahaan Rusia. User disyaratkan harus menyediakan akses penuh pada data dan foto pribadi mereka," tulis Chuck.
"Saya punya kekhawatiran serius soal perlindungan data yang dikumpulkan dan apakah user menyadari siapa yang mungkin mengaksesnya," tambah dia.
Di pihak lain, Komite Nasional Demokrat memperingatkan para kandidat presiden tahun 2020 dari Partai Demokrat dan juga para staff untuk tidak menggunakan aplikasi itu karena berhubungan dengan Rusia. Bahkan jika sudah terlanjut diinstall, diminta langsung dihapus.
Rusia memang dicurigai campur tangan dalam kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden tahun 2016. Meski tidak jelas terbukti, Rusia dituding menyebar banyak hoax melalui media sosial yang menguntungkan Trump.
Dituding Berbahaya, FaceApp Angkat Bicara
Foto: Twitter
|
FaceApp disebut mengakses foto, informasi lokasi, penggunaan data serta history browsing. Salah satu masalah yang disorot adalah, FaceApp meminta akses ke semua foto pengguna. Politisi AS, Chuck Schumer, bahkan meminta FBI untuk menginvestigasi FaceApp.
"FBI dan FTC (Federal Trade Commission) harus melihat risiko keamanan nasional dan privasi saat ini karena jutaan orang Amerika menggunakan FaceApp. Ia dimiliki perusahaan Rusia. User disyaratkan harus menyediakan akses penuh pada data dan foto pribadi mereka," tulisnya.
Kepada media khususnya di Amerika Serikat, pihak FaceApp pun melayangkan pembelaan. Berikut ini pernyataan mereka yang dikutip detikINET dari Tech Crunch.
Kami menerima banyak pertanyaan terkait kebijakan privasi kami dan karena itu, ingin menyebutkan beberapa poin yang menjelaskan intinya:
1. FaceApp melakukan kebanyakan pemrosesan foto di cloud. Kami hanya upload sebuah foto yang dipilih user untuk editing. Kami tak pernah mentransfer foto lain dari ponsel ke cloud.
2. Kami mungkin menyimpan foto yang di-upload ke cloud. Alasan utamanya adalah soal performa dan trafik, kami ingin memastikan user tidak upload foto berulangkali untuk setiap operasi edit. Kebanyakan foto dihapus dari server kami dalam 48 jam dari waktu upload.
3. Kami menerima permintaan user untuk menghapus semua data mereka dari server kami. Tim support kami saat ini overload, tapi permintaan itu adalah prioritas. Untuk pemrosesan tercepat, kami merekomendasi mengirim permintaan dari aplikasi FaceApp menggunakan 'Setting>Support>Report a bug' dengan 'privacy' di subyeknya. Kami sedang mengerjakan UI lebih baik untuk itu.
4. Semua fitur FaceApp tersedia tanpa logging in dan Anda bisa log in hanya dari layar setting. Sebagai hasilnya, 99% user tidak log in dan karena itulah, kami tak memiliki akses data apapun yang bisa mengidentifikasi seseorang.
5. Kami tidak menjual atau membagikan data user apapun pada pihak ketiga manapun.
6. Walau tim riset dan pengembangan inti berlokasi di Rusia, data user tidak dikirimkan ke Rusia.
Sebagai tambahan, kami ingin berkomentar salah satu kecemasan terbesar, bahwa semua foto dari galeri di-upload ke server kami setelah user mengizinkan akses pada foto. Kami tidak melakukan hal itu. Kami hanya upload foto yang dipilih untuk editing.
Serba-serbi FaceApp
Foto: Dok. Ist
|
1. Buatan Rusia
FaceApp merupakan aplikasi buatan pengembang asal Rusia Wireless Lab. Aplikasi ini bekerja menggunakan jaringan neural untuk mengubah wajah yang ada di foto dengan hasil yang cukup realistis.
2. Tidak Hanya untuk Membuat Wajah Tua
Aplikasi ini tidak hanya bisa digunakan untuk mengedit wajah menjadi lebih tua. FaceApp juga bisa digunakan untuk membuat wajah di foto menjadi tersenyum, terlihat lebih muda, mencoba gaya rambut baru, bahkan mengubah gender yang ada di foto.
3. Sangat Populer
FaceApp pertama kali diluncurkan untuk iOS pada Januari 2017, dan untuk Android pada Februari 2017. Pengguna bisa menggunakan aplikasi ini dengan gratis pada tiga hari pertama, dan setelahnya harus membayar biaya berlangganan jika ingin menggunakan semua fitur yang ada
Walau baru seumur jagung, aplikasi ini terhitung sangat populer. Di Google Play Store, aplikasi ini tercatat telah diunduh lebih dari 100 juta kali, bahkan masuk dalam jajaran aplikasi terbaik di App Store serta Play Store pada 2017 lalu serta memperoleh badge Editor's Choice dari Google.
4. Diramaikan dengan #FaceAppChallenge
Viralnya aplikasi FaceApp juga diikuti dengan tagar #FaceAppChallenge dan #AgeChallenge. Tagar ini belakangan ramai di Twitter dan Instagram, berisikan pengguna yang berlomba mengirimkan foto tua/muda bergambarkan dirinya atau sosok-sosok kondang lain.
Bahkan beberapa selebriti kondang juga mengikuti tantangan ini, sebut saja penyanyi Afgan, Agnes Monica dan Bunga Citra Lestari.
5. Dilanda Kontroversi
Beberapa fitur lama FaceApp sempat menimbulkan kontroversi. Seperti fitur transformasi "hot" yang dikritik karena membuat warna kulit orang kulit hitam menjadi lebih putih seperti orang Kaukasia.
Setelah kontroversi tersebut, FaceApp kembali dikritik karena memiliki fitur "filter etnis" yang bisa membuat kulit seseorang terlihat seperti orang kulit putih, orang kulit hitam, orang Asia dan orang India.
Cara Bikin Wajah Lebih Tua ala FaceApp
Foto: Instagram @bclsinclai
|
Ikuti langkah-langah berikut ini:
1. Download aplikasi FaceApp di App Store atau Play Store, lalu instal
2. Setelah diinstal, buka FaceApp
3. Pilih Subscribe Now bila ingin berlangganan, atau Decline This Offer jika tidak
4. Izinkan aplikasi ini mengakses galeri ponsel
5. Pilih salah satu foto yang akan digunakan. Atau jika ingin mau foto baru, tinggal tekan kamera. Jangan lupa tekan Ok untuk memberikan akses pada aplikasi mengakses kamera
![]() |
6. Setelah foto diambil, tunggu beberapa saat aplikasi FaceApp memproses gambar
7. Pilih filter yang tersedia. Jika ingin tampak tua pilih Age
8. FaceApp akan langsung memprosesnya. Akan tampil hasil, bila oke, tekan Apply diikuti Download
9. Foto yang telah jadi siap untuk dibagikan ke media sosial
Simak Video "Video Lambaian Tangan Jeff Bezos dan Lauren Sanchez di Depan Hotel Venesia"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)