Untuk diketahui, praktik pencurian data ini bisa dilakukan hacker lewat aplikasi palsu, bahkan meski kita sudah berjaga-jaga untuk hanya mendownload aplikasi di toko aplikasi resmi seperti Google Play Store.
Hal ini setidaknya dapat dilihat dari hasil penelitian terbaru yang dilakukan University of Sydney dan Data61 CSIRO, yang menginvestigasi lebih dari 1 juta aplikasi di Google Play Store. Mereka menemukan ada lebih dari 2 ribuan aplikasi dan game palsu yang berisikan malware.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 1.565 aplikasi menanyakan setidaknya 5 akses berbahaya dan 1.407 punya setidaknya 5 embedded ad libraries dari pihak ketiga. Untuk menghindari diri dari serangan hack lewat aplikasi palsu macam itu, berikut beberapa cara yang bisa coba dilakukan:
1. Cek sebanyak-banyaknya informasi
Jika kalian ingin menjajal aplikasi baru, cari tahu platform dan negara mana yang sudah secara resmi merilis aplikasi yang kalian ingin download. Para pemalsu aplikasi tentunya akan menarget negara atau platform di mana aplikasi tersebut belum dirilis.
2. Berhati-hati pada aplikasi palsu lintas platform
Masih menyambung dari poin pertama, orang sering terjebak mengunduh aplikasi di Google Play, padahal aplikasi tersebut hanya dirilis di Apple Store. Jadi, selalu cek apakah suatu aplikasi telah dirilis pada platform yang dipakai sebelum mengunduh.
3. Baca deskripsi dan cek metadata
Baca deskripsi aplikasi dengan cermat dan periksa metadata yang tersedia seperti informasi developer, jumlah unduhan, tanggal rilis, dan ulasan pengguna sebelum menginstal apapun.
Misalnya, aplikasi Facebook dengan hanya 100.000 unduhan akan langsung ditandai bendera merah karena aplikasi Facebook asli seharusnya punya miliaran unduhan.
4. Download hanya dari toko aplikasi resmi
Aplikasi yang didownload dari Google Play Store saja bisa disusupi malware apalagi yang didownload sembarangan. Jangan pernah menginstal aplikasi yang bukan dari toko aplikasi resmi atau didapat hanya dengan melakukan pencarian online.
5. Cek izin akses yang diminta aplikasi
Cara paling memungkinkan untuk mengetahui perilaku sebuah aplikasi adalah dengan memahami izin akses yang dimintanya. Pertimbangkan lagi apakah aplikasi tersebut perlu akses ke SMS, daftar kontak, media sosial,d an lain-lain.
6. Update OS secara berkala
Ini adalah tahap paling penting, karena seketat apapun kalian melindungi perangkat, akan sia-sia jika tidak rajin mengupdate sistem operasinya (OS).
Memperbarui OS akan membuat sistem di perangkat kalian selalu up to date, sehingga ketika kita tidak sengaja menginstal aplikasi jahat, aplikasi tersebut tidak serta-merta menerobos sistem keamanan perangkat lain.
Jangan lupa juga untuk membuat aplikasi-aplikasi yang jarang bahkan sudah tidak digunakan lain.
(rns/krs)