Jadi, pihak PCMag ingin mengirimkan unit Huawei P30 Pro dari kantornya di Inggris ke Amerika Serikat. Paket itu sebenarnya sudah sampai di Indianapolis, AS. Tapi pihak FedEx mengembalikannya lagi ke Inggris setelah tahu bahwa paket itu berisi ponsel Huawei.
"Paket dikembalikan oleh FedEx, dikarenakan masalah pemerintah AS dengan Huawei dan pemerintah China," begitu tertulis dalam informasi pengembalian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
This is totally ridiculous. Our UK writer tried to send us his @HuaweiMobile P30 unit so I could check something - not a new phone, our existing phone, already held by our company, just being sent between offices - and THIS happened @FedEx pic.twitter.com/sOaebiqfN6
β Sascha Segan (@saschasegan) June 21, 2019
"Sungguh konyol. Penulis kami di Inggris mencoba mengirim unit P30 sehingga saya bisa mengecek sesuatu. Itu bukan ponsel baru, tapi ponsel yang sudah ada, sudah dipegang perusahaan kami. Hanya dikirimkan antar kantor dan inilah yang terjadi," tulis wartawan PCMag, Sascha Segan.
Padahal, tidak ada aturan spesifik soal larangan pengantaran ponsel Huawei oleh perusahaan pengiriman AS. Sanksi AS adalah terkait penjualan komponen asal Negeri Paman Sam ke Huawei.
FedEx pun dinilai tidak ingin mengambil risiko sama sekali soal perang dagang antara AS dengan China. Padahal perusahaan saingannya yang juga asal AS, UPS, ketika dikonfirmasi menyatakan tidak ada masalah soal mengirimkan ponsel Huawei ke AS.
"Hal yang bikin frustrasi soal ini adalah tidak ada tujuan jelas dari aksi itu. Tak ada satupun dari perintah melawan Huawei bertujuan untuk mempersulit mengirim ponselnya ke AS," tulis The Verge yang dikutip detikINET. (fyk/fyk)