Perang AS-Google-Huawei, Apa Dampaknya ke Konsumen?
Hide Ads

Perang AS-Google-Huawei, Apa Dampaknya ke Konsumen?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 23 Mei 2019 10:10 WIB
Ponsel Huawei. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta - Perseteruan Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Huawei yang dipertajam dengan akan dicabutnya lisensi Android oleh Google, menyisakan pertanyaan. Bagaimana dampaknya ke konsumen?

"Sejauh ini konsumen yang sudah memiliki device Huawei seharusnya tidak perlu khawatir, karena yang sudah beredar sekarang dipastikan tidak akan terpengaruh dan tetap akan menerima support dari ekosistem Google,"Associate Market Analyst Client Devices, IDC Indonesia Rizky Febrian saat dihubungi detikINET.

Dalam kasus ini, Rizky mengatakan, tergantung dari langkah selanjutnya yang diambil Huawei, apakah bisa menciptakan ekosistem yang bisa menggantikan Google untuk mencegah konsumen pindah ke merek lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kemungkinan akan lebih mudah bagi konsumen untuk mengganti smartphone dari brand lain, dibandingkan harus mencari sendiri alternatif aplikasi dari ekosistem Google jika tidak disediakan penggantinya oleh Huawei," tuturnya.

Video: Setelah Google, ARM Cabut Kerja Sama dengan Huawei

[Gambas:Video 20detik]



Posisi Huawei di Pasar Global

Belum ada langkah pasti apa yang akan dilakukan Huawei kedepannya terkait pemberlakuan daftar hitam yang diberlakukan oleh Pemerintah AS. Meskipun saat ini, Negeri Paman Sam itu memberikan kelonggaran kepada Huawei.

Pembatasan update Google juga tidak berpengaruh dengan perangkat keluaran Huawei. Rizky mengatakan bisa jadi harga handset Huawei berikutnya, bila situasi saat ini tak berubah, bisa mempengaruhi harga jualnya.

"Ke depannya, jika Huawei memutuskan untuk menciptakan ekosistem softwarenya sendiri, bisa jadi akan berpengaruh ke harga jual di luar China, karena pengguna ekosistem Google sangat besar di market global dan akan sulit untuk mencari/menciptakan alternatifnya," pungkasnya.

Bilamana Huawei mengembangkan ekosistem mandiri, Rizky menyebutkan ada kemungkinan itu bisa turut mempengaruhi peringkat vendor asal China itu di pasar handset global.



"Seperti saya katakan sebelumnya, sangat besar pengguna ekosistem Google di market global. Jadi, kalau itu tidak tersedia, konsumen pasti akan mencari alternatif lain," sebutnya.


(rns/rns)