Tampaknya kolonisasi manusia ke Mars memang keren, tapi tokoh-tokoh di atas sepertinya tidak melihat gambaran besar bagaimana masa depan kita, dan generasi selanjutnya, bertahan di sana. Ini yang coba diungkapkan oleh Scott Solomon, profesor di Rice University, Houston, Texas, Amerika Serikat.
Baca juga: NASA Gandeng SpaceX cs untuk Misi ke Bulan |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab perubahan tersebut adalah perbedaan situasi yang dimiliki Mars dengan Bumi. Salah satunya adalah gravitasi yang lebih rendah di sana, sebagaimana detikINET kutip dari Inverse, Selasa (21/5/2019).
Solomon berpendapat perubahan-perubahan itu akan terjadi dengan waktu yang relatif cepat. Penyebabnya adalah tingginya radiasi di Mars.
Normalnya, manusia lahir dengan 20-120 mutasi genetik, Dengan radiasi yang teramat tinggi di Mars, maka angkanya bisa meningkat dan menciptakan perubahan di dalam gen.
Baca juga: Jepang Selangkah Lagi Gali Bulannya Mars |
Jika memang masih ingin mengirim manusia ke Mars, Solomon beranggapan bahwa populasi yang dikirim harus mewakili seluruh penduduk Bumi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengirim sekitar 100 ribu orang yang mayoritas berasal dari Afrika yang memiliki keragaman genetik paling besar.
Penjelasan dari Solomon ini sudah ia utarakan dalam presentasinya di TEDx pada Januari 2018 lalu. Semoga Elon Musk menonton acara tersebut dan mempertimbangkan efek evolusi manusia yang akan dikirim ke Mars.
(mon/krs)