Apple disebut sudah memusatkan perhatiannya di beberapa area kelas atas di kota Mumbai, dan akan segera membuat keputusan finalnya dalam beberapa minggu ke depan.
Baca juga: Begini Penampilan Penerus iPhone XR, Apple? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya perusahaan besutan Steve Jobs dan Steve Wozniak ini sempat dilarang membuka toko ritel di Negeri Sungai Gangga karena tidak memenuhi persayaratan komponen untuk iPhone. Tapi, Apple saat ini telah mulai manufaktur iPhone di India dan sudah dalam proses pembicaraan dengan pemerintah setempat tentang ekspansi ritelnya.
Persetujuan dari pemerintah India diperkirakan akan datang bersamaan dengan dimulainya masa jabat pemerintahan baru, yaitu pada akhir bulan ini atau awal bulan depan.
Dibukanya toko ritel di India merupakan langkah dari Apple untuk mendongkrak penjualan iPhone di negara tersebut. India sendiri merupakan pasar kedua terbesar di dunia setelah China, dengan populasi mencapai 1,4 miliar.
Performa Apple di India juga sedang terpuruk belakangan ini. Firma riset Canalys menyebut pada kuartal pertama tahun 2019, pengapalan iPhone di India turun hingga 75% year-over-year dan menjadikan pangsa pasar Apple hanya sebesar 1%.
"Toko ritel sebelum peluncuran (iPhone) selanjutnya akan menjadi timing yang sempurna bagi Apple untuk memulai kembali cerita pertumbuhannya di India," kata analis Canalys, Rushabh Doshi, seperti dikutip detikINET dari Bloomberg, Jumat (9/5/2019).
Doshi mengatakan Apple saat ini sedang menghadapi dilema di India. Mereka ingin menurunkan harga iPhone agar bisa bersaing dengan vendor seperti Xiaomi dan Vivo, tapi juga tetap ingin menjaga citra premium mereka.
Walau begitu, pada bulan lalu Apple tetap saja memangkas harga iPhone XR yang terhitung lebih terjangkau dibanding saudaranya hingga 17.000 Rupee (Rp 3,5 juta). Saat ini iPhone XR di India dibanderol dengan harga 59.900 Rupee (Rp 12,3 juta).