Secara dasar, bila mendengar kata lubang hitam biasanya orang akan langsung menyebut sebuah lubang yang berada di luar angkasa yang mampu menyedot apapun yang ada di sekitarnya.
Sedangkan spekulasi lainnya mengatakan lubang hitam sebenarnya adalah lubang waktu atau jembatan antar dimensi yang bisa mengantar objek di dalamnya ke sisi lain semesta. Apa benar demikian?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu teorinya mengatakan adanya benda di angkasa seperti bintang, namun dengan daya tarik gravitasi luar biasa. Saking besarnya, sampai-sampai bisa menarik benda langit yang ada di sekitarnya. Jangankan bintang, lubang hitam bahkan dapat menarik cahaya.
Atau bila dicontohkan, bila sebuah benda tertarik oleh lubang hitam, meski berusaha melepaskan diri dengan kecepatan cahaya, hal itu akan sia-sia.
Adapun istilah lubang hitam dipopulerkan oleh John Archibald Wheeler yang merupakan seorang ahli Fisika asal Amerika Serikat pada tahun 1968. Ia mengatakan, karena lubang hitam bisa menarik cahaya, maka area di sekitarnya menjadi gelap.
Itulah sebabnya Wheeler menyebut misteri semesta ini sebagai lubang hitam. Selain itu karena gelap, lubang hitam juga jadi tak terlihat.
Proses lubang hitam menelan bintang dalam sebuah teori disebut terjadi tak dalam waktu singkat melainkan sampai beberapa hari. Awalnya yang disedot adalah gas yang berada di sekeliling bintang tersebut.
Kemudian tahap selanjutnya bintang tersebut suhunya naik signifikan hingga jutaan celcius. Panasnya naik terus-menerus hingga sedikit demi sedikit habis ditelan lubang hitam.
Halaman selanjutnya: Kata Einstein dan Stephen Hawking Soal Lubang Hitam
Kata EInstein dan Stephen Hawking Soal Lubang Hitam
Ilustrasi lubang hitam. Foto: NASA
|
Di pihak lain menurut lembaga antariksa NASA, lubang hitam adalah sebuah kawasan di luar angkasa yang memiliki gaya gravitasi serta kerapatan yang sangat tinggi, cukup kuat untuk 'membunuh bintang' dengan menyerap cahayanya sampai habis. Tak jauh berbeda dari teori-teori yang lain.
Hal lain soal lubang hitam yang menarik adalah massa yang dimilikinya. Sebuah teori mengungkap lubang hitam punya massa yang sangat berat, sampai-sampai massa bumi ternyata hanya setara dengan massa lubang hitam berdiameter tak sampai 1 cm.
Sedangkan untuk menyamai massa matahari yang sebegitu besarnya, lubang hitam nyatanya cuma perlu massa dengan ukuran diameter sebesar 3 km. Sebagai perbandingan, sebuah lubang hitam berkategori sedang disebut punya ukuran diameter hanya 30 km namun massanya bisa mencapai 10 pangkat 31 kg.
Selain itu lubang hitam juga punya suhu yang luar biasa panas yakni sekitar 25 ribu derajat celcius dan kecepatan laju yang super cepat yakni 11 km per detik.
Soal apa yang terjadi ketika objek masuk ke dalam lubang hitam seharusnya sudah terjawab sebelumnya, yakni hilang tanpa sisa. Namun karena masih berupa pengamatan, hal itu masih jadi perdebatan hingga sekarang.
Stephen Hawking sempat berpendapat bahwa objek bisa keluar dari lubang hitam, dengan terdapat kemungkinan menembus ke alam semesta yang lain. Walau begitu, para ilmuwan beranggapan bahwa kerapatan tinggi di dalam lubang hitam membuat cahaya sekali pun tidak dapat keluar setelah masuk ke dalamnya.
Masih menurut Stephen Hawking, lubang hitam tidak memiliki warna hitam sebagaimana yang sering digambarkan.
Bila manusia sudah bisa menghampiri lubang hitam untuk meneliti secara langsung, jawaban atas berbagai pertanyaan itu akan ditemukan. Tapi hal itu mungkin baru bisa dilakukan ratusan tahun lagi karena teknologi manusia yang ada sekarang mustahil mencapainya.
Jadi benar tidaknya lubang hitam bisa dipakai sebagai alat teleportasi, seperti misalnya yang digambarkan dalam film Interstellar karya Christopher Nolan, sampai sekarang masih sebatas cerita yang belum benar-benar terbukyi.