Dimintai komentarnya mengenai kasus ini, peneliti keamanan dari Vaksincom Alfons Tanujaya menyebutkan, sebenarnya mempelajari teknik skimming tak perlu sampai memboyong mesin ATM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alfons menduga cara berpikir tersangka masih kuno. Dia beranggapan bahwa dengan menguasai mesinnya secara fisik, bisa mendapatkan peluang keberhasilan lebih tinggi.
"Jadi kelihatan kalau penguasaan teknisnya relatif rendah. Kalau yang jago justru jauh-jauh dari mesin, tapi dia sudah tahu apa saja yang perlu dilakukan," ujarnya.
Dia juga mengatakan, teknik skimming yang dilakukan Ramyadjie membobol rekening bank merupakan teknik jadul yang dipakai belasan tahun oleh para pelaku kejahatan.
Baca juga: Mesin ATM Dijual Online Mulai Rp 7 Juta |
Teknik ini hanya bekerja untuk kartu-kartu lama yang belum menggunakan chip.
"Kalau sudah (kartu) chip, saat ini sudah tidak bisa di-skimming dan sangat sulit dipalsukan," kata Alfons.
Baca juga: Mengenal Skimming, Cara 'Klasik' Bobol ATM |
Karenanya, Alfons menyarankan para pemilik kartu ATM cepat mengganti kartunya dengan kartu yang menggunakan chip sebagai tindakan keamanan pertama.
"Sekarang gratis kok. Dan lebih aman dari skimming. Saat ini (kartu chip) belum bisa (kena skimming). Karena ada kunci enkripsinya," tutupnya.
(rns/krs)