Pengamat Jawab Kerisauan Prabowo soal Unicorn Bawa Lari Duit
Hide Ads

Pengamat Jawab Kerisauan Prabowo soal Unicorn Bawa Lari Duit

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 19 Feb 2019 18:43 WIB
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta - Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, sempat menyatakan kerisauan soal unicorn membawa lari duit ke luar negeri. Anggapan itu disebut keliru.

Kerisauan Prabowo itu tercetus dalam Debat Pilpres 2019 pada hari Minggu (17/2/2019) lalu, dalam interaksinya dengan Joko Widodo selaku capres nomor urut 01. Prabowo risau perkembangan startup unicorn akan berujung uang Indonesia dibawa lari ke luar negeri.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pengamat ekonomi Yustinus Prastowo, hal itu keliru. "Saya kira pak Prabowo yang tidak update ya. Sekarang kan sudah diatur oleh BI sama Kementerian Keuangan, devisa ekspor itu dikembalikan ke Indonesia dalam bentuk deposito, makin gede bunganya lalu bisa digunakan dengan mudah," jelas Yustinus di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Ia juga mengatakan bahwa pendanaan yang diterima startup dari investor asing juga bukan berarti pendanaan itu akan kembali ke asing. Yustinus menjelaskan bahwa investor asing seperti Alibaba atau Softbank memang menerima dividen, tapi dividen yang mereka terima telah dikenai pajak sehingga bukan jadi masalah.




Yustinus pun menyinggung adanya anggapan pajak yang dilarikan ke luar negeri oleh unicorn. Ia menyebut bahwa ini bukan berarti pajak kita yang bocor tapi kemampuan pemerintah yang masih belum mampu untuk mengenakan pajak kepada pelaku ekonomi digital. Ia pun mengambil contoh perusahaan seperti Google yang tidak membayar pajak di negara tempatnya beroperasi. Menurutnya saat ini di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur hal tersebut.

"Yang akan terjadi itu tax planning, tadi kayak Google, Amazon tax planning memanfaatkan celah aturan. Lagi dengan adanya itu kok rasanya kalau kebocoran pajak dari sisi uang yang keluar itu makin sedikit," jelas Yustinus.





(vim/krs)