Kerisauan Prabowo itu tercetus dalam Debat Pilpres 2019 pada hari Minggu (17/2/2019) lalu, dalam interaksinya dengan Joko Widodo selaku capres nomor urut 01. Prabowo risau perkembangan startup unicorn akan berujung uang Indonesia dibawa lari ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan bahwa pendanaan yang diterima startup dari investor asing juga bukan berarti pendanaan itu akan kembali ke asing. Yustinus menjelaskan bahwa investor asing seperti Alibaba atau Softbank memang menerima dividen, tapi dividen yang mereka terima telah dikenai pajak sehingga bukan jadi masalah.
Yustinus pun menyinggung adanya anggapan pajak yang dilarikan ke luar negeri oleh unicorn. Ia menyebut bahwa ini bukan berarti pajak kita yang bocor tapi kemampuan pemerintah yang masih belum mampu untuk mengenakan pajak kepada pelaku ekonomi digital. Ia pun mengambil contoh perusahaan seperti Google yang tidak membayar pajak di negara tempatnya beroperasi. Menurutnya saat ini di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur hal tersebut.
"Yang akan terjadi itu tax planning, tadi kayak Google, Amazon tax planning memanfaatkan celah aturan. Lagi dengan adanya itu kok rasanya kalau kebocoran pajak dari sisi uang yang keluar itu makin sedikit," jelas Yustinus.