Survei: Gen Z Indonesia Sadari Melek Teknologi Penting di Dunia Kerja
Hide Ads

Survei: Gen Z Indonesia Sadari Melek Teknologi Penting di Dunia Kerja

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 14 Feb 2019 15:55 WIB
Managing Director Dell EMC Indonesia Catherine Lian. (Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET)
Jakarta - Sejumlah kalangan Gen Z di Indonesia sedang bersiap memasuki dunia kerja. Sebagai generasi yang tumbuh-besar bersama teknologi alias digital natives, mereka dipercaya akan mendorong bisnis dalam era digital.

Hal ini berkaitan dengan hasil survei Dell Technologies yang dilakukan pada pertengahan tahun lalu. Dalam survei itu salah satunya ditemukan bahwa 99% Gen Z di Indonesia percaya bahwa melek teknologi merupakan salah satu faktor yang penting untuk sosok seusianya agar bisa bersaing di dunia kerja. Gen Z, atau Generasi Z, sendiri lazim dikategorikan masuk ke rentang usia 4-24 tahun.

Survei ini dilakukan terhadap 723 pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi di Indonesia dengan rentang usia 16-23 tahun. Selain di Indonesia, survei serupa juga dilakukan secara global dengan melibatkan 12.000 pelajar dari 17 negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu hal yang menarik adalah bahwa persentase hingga 99% di Indonesia ini merupakan hasil tertinggi dibandingkan dengan persentase global yang hanya 97%. 54% dari mereka percaya bahwa di masa depan mereka harus bekerja dengan robot dan bentuk teknologi lainnya, sehingga penting bagi mereka untuk melek teknologi.


Tonton juga: Gen Z Indonesia Harus Melek Teknologi

[Gambas:Video 20detik]





"Karena beberapa tahun ke depan, hubungan manusia-mesin akan mengambil alih hubungan manusia-manusia," jelas Managing Director Dell EMC Indonesia Catherine Lian saat ditemui di kantor Dell EMC Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).


Tonton video: Gen Z Indonesia Harus Melek Teknologi

[Gambas:Video 20detik]



Tidak hanya sadar pentingnya melek teknologi, Gen Z yang disurvei ini juga tertarik untuk berkarier di bidang teknologi. 4 dari 10 responden mengatakan mereka punya minat bekerja di sektor teknologi informasi, termasuk keamanan siber.

Mereka pun percaya diri dengan kemampuan teknologi yang dimiliki untuk membantunya dalam bersaing di dunia kerja. Sebanyak 69% dari responden optimistis bahwa kemampuan mereka dibutuhkan oleh calon perusahaan.

"Secara umum mereka tahu apa yang harus dilakukan. Keterampilan teknologi dasar masih di sekitar hardware infrastruktur. Mereka tahu bagaimana menjalankan integrasi, software, troubleshooting, dan coding," pungkas Lian.


(vim/krs)