Nyatanya, perkiraan tersebut tidak sepenuhnya benar. Dua galaksi tersebut memang akan bertemu nantinya, namun kejadiannya akan berlangsung pada 4,5 miliar tahun dari sekarang.
Baca juga: Kapan NASA Kirim Astronot ke Bulan Lagi? |
Selain itu, tumbukkannya pun juga diprediksi tidak akan keras. Meski demikian, perkiraan keduanya mengarah ke akhir cerita yang sama, yaitu bersatunya Andromeda dengan Bima Sakti, sebagaimana detikINET kutip dari New York Times, Minggu (10/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar info, Andromeda diketahui memang sedang bergerak terus ke arah kita dengan kecepatan dekitar 109 kilometer per detik. Selain itu, ada juga pergerakan ke arah samping dengan kecepatan berkisar di angka 32 kilometer per detik.
Jika data terdahulu dihimpun menggunakan Hubble Space Telescope, penelitian terkini menggunakan Gaia. Itu merupakan pesawat luar angkasa milik European Space Agency (ESA) yang memang ditugaskan untuk mengukur posisi serta atribut lain dari lebih 1 miliar bintang di Bima Sakti dan galaksi di sekitarnya.
Lantas, bagaimana nasib Bumi ketika peristiwa tersebut terjadi? Jika Bumi masih ada nantinya, maka Planet Biru ini ibarat sebuah bongkahan abu raksasa di luar angkasa.
Hal tersebut lantaran Matahari akan menjadi sangat besar dan memberikan akhir yang sangat panas, dan mengerikan, bagi Bumi. Bahkan, ada kemungkinan juga bintang tersebut menelan planet yang kita huni ini saat peristiwa tersebut berlangsung.
Jadi, tak perlu antusias untuk menanti kapan galaksi Bima Sakti dan Andromeda akan menyatu. Saat itu, kita sudah tak lagi menginjakkan kaki di Bumi ini.