"Huawei saya katakan seperti penguin yang lambat di pasar ini," ucapnya di Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Ada dua aspek yang disebut Jim mencerminkan "ke-penguin-an" Huawei di Tanah Air. Pertama soal brand image.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, imej Huawei di Indonesia masih lemah. Hal tersebut pun disebutnya akan memengaruhi persepsi masyarakat mengenai harga perangkat Huawei, khususnya smartphone.
"Jika brand Huawei di Indonesia masih lemah, maka orang-orang akan berpikir pasti harganya lebih murah," ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal market share perusahaan asal China itu di sini yang katanya sangat kecil. Bahkan, saking kecilnya, bos Huawei itu tidak mau menyebut berapa besaran pastinya.
Meski demikian, Jim yakin pihaknya bisa menularkan kisah sukses mereka di negara-negara tetangga Indonesia ke Tanah Air. Bahkan, ia menyebut timnya bisa melakukan yang lebih baik di sini.
Sekadar info, pangsa pasar Huawei di sejumlah negara Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina, berada di kisaran 20% atau lebih. Menarik untuk ditunggu bagaimana kiprah Huawei di Indonesia ke depannya. Terlebih, mereka juga sudah mengungkapkan komitmennya untuk fokus ke segmen premium.
Tonton juga video 'Huawei Akan Fokus Pada Ponsel Premium di Tahun 2019':
(mon/krs)