Awal 2019, China Injak Titik Terjauh Bulan

Jakarta - Badan antariksa China sepertinya langsung bergerak cepat dalam memenuhi resolusi tahun baru mereka di 2019 mendatang. Pasalnya, mereka berencana untuk "menginjakkan kaki" di titik terjauh Bulan, atau dikenal sebagai "far side of the moon", walau istilah "dark side of the moon" lebih familiar di telinga.

Sekadar informasi, "dark" di sini bukan berarti gelap ya. Satu sisi Bulan memang tampak hitam legam, tapi "dark" pada kalimat tersebut lebih mengarah ke ketidaktahuan manusia soal apa yang ada di sana.

Baca juga: Peristiwa Sains Paling Diingat Sepanjang 2018

Robot penjelajah China, Chang'e 4, dilaporkan sudah masuk ke orbit Bulan pada beberapa hari yang lalu. Nantinya, ia diproyeksikan untuk bisa sampai di permukaan Bulan, tepatnya di titik terjauhnya, pada awal tahun depan.

Badan antariksa China sendiri hanya mengatakan awal Januari saja, tanpa ada tanggal pasti. Walau demikian, sejumlah sumber menyebut bahwa 3 Januari menjadi tanggal pendaratan Chang'e 4 di "dark side of the moon".

Lebih spesifik, Chang'e 4 akan mengarah ke kawah Von Karman di Bulan. Itu adalah kawah terbesar di Tata Surya sampai sejauh ini, dengan panjang 24.000 km dan kedalaman hampir 13 km, sebagaimana detikINET kutip dari Daily Mail, Jumat (28/12/2018).

Baca juga: Memperingati 50 Tahun Momen 'Bumi Terbit' Dilihat dari Bulan

Lokasi tersebut dipilih lantaran kawah Von Karman dianggap bisa memberikan gambaran lebih jauh mengenai sejarah dan geologi dari Bulan. Hal ini tersebut dapat diketahui dengan mengumpulkan batu-batu yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Chang'e 4 sendiri diluncurkan di Xichang, Sichuan, China pada 7 Desember lalu menggunakan roket March-3B. Sesuai namanya, ini merupakan misi keempat dalam program Chang'e yang diluncurkan China untuk meneliti Bulan.


(mon/krs)