Operator seluler yang dimaksud adalah Spark, yang dalam pernyataannya menyebut mereka tak bisa menggunakan perangkat 5G bikinan Huawei pada BTS miliknya setelah larangan yang datang dari badan pemerintah bernama Goverment Communications Security Bureau (GCSB).
Alasan GCSB dalam mengeluarkan larangan ini adalah terkait keamanan nasional, setelah mereka mengaku menemukan adanya risiko keamanan yang cukup signifikan setelah mereka meneliti rencana Spark.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Persaingan Ponsel Lipat Samsung VS Huawei |
Bagi Huawei, yang juga menyuplai perangkat jaringan di semua operator seluler di Eropa, pemblokiran ini memang bukan yang pertama kalinya. Pasalnya hal ini juga terjadi di beberapa negara lain.
Sejumlah negara sudah menyatakan kecurigaannya pada perangkat-perangkat jaringan buatan Huawei, seperti Inggris yang sudah mulai memantau celah-celah keamanan yang ada di perangkat Huawei.
Baca juga: AS Ajak Sekutunya Boikot Huawei, Kenapa? |
Langkah lebih keras terhadap Huawei sudah diambil oleh Amerika Serikat, yang pada Agustus lalu mulai melarang penggunaan teknologi buatan Huawei oleh semua badan pemerintahan. Pemerintahan Donald Trump pun sudah mulai melobi para sekutunya untuk berhenti menggunakan perangkat buatan Huawei.
Sebelumnya ada juga Australia yang menyatakan keberatannya terhadap penggunaan jaringan 5G bikinan Huawei. Namun kemudian pemerintah China pun kemudian menyatakan keberatannya terhadap langkah yang diambil pemerintah Australia.
(asj/krs)