Hal itu terindikasi dari aktivitas yang dilakukan peneliti dari Insurance2go ketika menguji tingkat kandungan bakteri, jamur, dan ragi di smartphone. Mereka menggunakan tiga ponsel dalam pengujian tersebut, yakni iPhone 6, Galaxy S8 dan Pixel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layar menjadi area tertinggi akan kandungan bakterinya. Ada 100 CFU (unit pembentuk koloni) per cm2 di Galaxy S8, 40 CFU di iPhone dan 12 CFU di Pixel. Selain itu bagian belakang, tombol kunci, dan home menjadi sarang bakteri lain di ponsel.
Menurut peneliti, penyebab kandungan bakteri begitu tinggi di smartphone adalah karena pengguna jarang membersihkan ponselnya. Responden yang mereka interview mengaku membersihkan ponselnya paling tidak enam bulan sekali.
![]() |
![]() |
![]() |
"Terkadang kita tidak menyadari betapa menginfeksinya ponsel kita. Ponsel sering kita bawa ke mana-mana, jadi tidak terhindar dari kuman dan lain-lain yang menghinggap di sepanjang jalan," ujar Gary Beeston, peneliti dari Insurance2go, seperti dilansir dari Dailymail, Senin (26/11/2018).
Penyebab Jerawat
Dr Shirin Lakhani dari Elite Aethetics mengatakan tingkat kuman yang begitu tinggi di ponsel dapat menyebabkan masalah pada kulit. Jerawat pada wajah, misalnya.
"Smartphone kita adalah sumber kontaminasi dan masalah pada kulit, salah satunya jerawat," ujarnya.
Dr Shirin menjelaskan, konsentrasi tinggi bakteri mikroskopis dari layar ponsel bercampur dengan minyak dan riasan di kulit, lalu berpadu dengan panas dari telepon dan menghasilkan lebih banyak bakteri. Ini bisa menyumbat pori-pori dan sering mengakibatkan peradangan dan jerawat.
"Untuk mengatasi masalah ini, gunakan headset ketika menelepon dalam jangka waktu yang panjang dan secara teratur bersihkan smartphone Anda dengan alkohol untuk menghapus sebanyak mungkin bakteri sebelum menggunakannya," ujarnya.
(afr/krs)