Perusahaan teknologi berbasis di China ini menunjukkan data yang cukup mencengangkan. Imbas cybercrime akan menimbulkan kerugian sebesar USD 6 triliun pada 2021 mendatang. Itu berarti sekitar enam kali lipat dari valuasi Apple yang merupakan perusahaan teknologi paling bernilai saat ini.
Baca juga: Keamanan Digital Dimulai dari Diri Sendiri |
Jika dihitung dengan kurs saat ini, (USD 1 = Rp 14.564), maka nilainya bisa menyentuh Rp 87.351 triliun! Entah akan menjadi berapa angkanya jika menggunakan kurs pada 2021 nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lenovo Kenalkan ThinkShield, Apa Itu? |
Selain itu, ada 1,4 miliar password yang dibajak oleh hacker. Lalu, tiap 40 detik, ada sebuah enterprise yang telah menjadi korban serangan ransomware.
Menariknya lagi, serangan ransomware itu diprediksi akan memakan lebih banyak korban lagi tahun depan. Pada 2019, diprediksi akan jatuh satu korban tiap 14 detik saja oleh ransomware. (mon/afr)