Google tidak tertarik bekerja sama dengan Nokia sementara Microsoft selaku pemilik Windows Phone berjanji memberi dukungan penuh. "Direksi berpandangan kolektif bahwa Google bukan pilihan yang baik," kata Risto.
Akhirnya Nokia memilih Windows Phone karena Microsoft berjanji habis-habisan membantu Nokia. Risto mengakui kala itu, ia turut mendukung keputusan tersebut walau akhirnya menyesalinya. Terlebih ia pernah mengusulkan Nokia memakai Android saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2012, Risto menggantikan Jorma Ollila menjadi Chairman Nokia. Bisnis ponsel Nokia bersama Microsoft ternyata tidak memenuhi target penjualan dan Nokia rugi besar. Mau tak mau, berbagai alternatif pun dipertimbangkan, termasuk menjual divisi ponsel Nokia.
CEO Microsoft ketika itu, Steve Ballmer, mengajak Risto bertemu di Barcelona. Kebetulan sekali, Ballmer mengungkapkan keinginan kuat Microsoft untuk membeli divisi ponsel Nokia.
Ketika itu, Risto menceritakan bahwa Microsoft ternyata juga mempertimbangkan kemungkinan mengakusisi HTC, vendor ponsel asal Taiwan.
Baca juga: Inilah Awal Kehancuran Ponsel Nokia |
Negosiasi pun berlangsung panjang dan alot. Divisi ponsel Nokia sudah berdarah-darah dan Microsoft menawarkan harga akuisisi hanya antara 4,25 milair sampai 5,25 miliar euro. Pada September 2013, akhirnya mereka sepakat di harga 5,44 miliar euro.
Microsoft sempat punya ekspektasi besar ketika membeli divisi ponsel Nokia ini. Tapi pada akhirnya, mereka tetap gagal di bisnis ponsel hingga akhirnya lepas tangan. Produksi ponsel Nokia kini dikendalikan oleh perusahaan baru asal Finlandia bernama HMD Global.
Simak Juga 'Nokia Ingin Kembalikan Sejarah Jadi Ponsel Sejuta Umat':
(fyk/fyk)