"Sebenarnya, kita ingin semua Nokia jadi sejuta umat, yang flagship juga sejuta umat," kata Marketing Head HMD, Miranda Vania Warokka saat peluncuran Nokia 1 di Ruci's Joint, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin kita bisa bilang kalau Nokia 1 itu kita targetkan untuk jadi quantity builder kita. Quantity builder itu kan diperlukan untuk menaikkan market share," jelas Miranda.
Dengan label harga Rp 999.000, Nokia 1 sendiri menyasar pasar smartphone entry level dan menargetkan pengguna feature phone yang ingin naik kelas.
Nokia 1 sendiri bisa dipatok dengan harga yang rendah karena memiliki spesifikasi yang rendah. Tapi Miranda memastikan bahwa pengguna masih bisa merasakan pengalaman menggunakan smartphone Android yang optimal.
Baca juga: Masuk Indonesia, Nokia 1 Dijual Murah Meriah |
"Kita meng-optimize fungsinya itu dengan Android Oreo Go Edition. Sehingga segala fungsinya mulai dari baterai, kinerja dan lain-lain sudah teroptimalisasi," ujar Miranda.
"Walaupun harganya hanya satu juta, tetapi experience yang didapat itu optimized, bukan experience yang low-end," lanjutnya.
Miranda juga menambahkan, brand Nokia yang identik dengan build quality yang bagus menambah nilai jual Nokia 1. (rns/rns)