Bos Tencent: Kesengsaraan ZTE Jadi 'Cambuk' Buat China
Hide Ads

Bos Tencent: Kesengsaraan ZTE Jadi 'Cambuk' Buat China

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Senin, 28 Mei 2018 11:14 WIB
Ma Huateng, CEO dan pendiri Tencent. Foto: Getty Images
Jakarta - Lepasnya ZTE dari cengkraman hukuman pemerintah AS ternyata tidak serta-merta membuat semua pihak asal China bahagia. Bos Tencent malah melihat hal tersebut sebagai teguran untuk Negeri Tirai Bambu.

Pendiri Tencent, Ma Huateng, mengatakan bahwa 'tamparan' yang diterima ZTE oleh pemerintah Amerika Serikat terkait dengan larangan ekspor terhadap perusahaan asal Negeri Paman Sam tersebut seharusnya menjadi 'cambuk untuk China. Terkait dengan hal tersebut, ia pun berjanji untuk mendorong industri semikonduktor di dalam Negeri Tirai Bambu.

"Kasus yang menimpa ZTE belakangan ini membuat semua orang semakin jelas dalam menyadari bahwa secanggih apa pun sebuah sistem pembayaran secara mobile, tanpa adanya perangkat, chip, dan sistem operasi, maka ia tidak akan bisa bersaing," ujar pria yang kerap disebut dengan Pony Ma tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun masalah ZTE tengah dalam proses penyelesaian, namun kita tidak boleh kehilangan rasa waspada, terlebih untuk saat ini, dan harus memberikan perhatian lebih untuk riset," katanya menambahkan, sebagaimana detikINET kutip dari Reuters, Senin (28/5/2018).



Tencent pun tengah mencari cara untuk membantu mengembangkan industri chip lokal di China. Salah satu caranya mungkin dengan pemaksimalan permintaan data yang besar untuk mendorong para penyedia chip dalam negeri memberikan solusi lebih baik.

"Tampaknya akan lebih baik jika kita berperan untuk membantu riset dan pengembangan semikonduktor, tapi saya akui ini bukan bidang terbaik kami dan mungkin masih membutuhkan bantuan dari pihak lain," pungkas Ma Huateng.

Terkait dengan hal tersebut, China juga turut mencari cara untuk mempercepat pengembangan pasar semikonduktor agar dapat mengurangi ketergantungan besar terhadap kebutuhan impor. Mereka telah mengundang para investor dari sejumlah negara agar menanamkan modal untuk perusahaan-perusahaan pembuat chip terbaik di sana. (fyk/fyk)