Diminta Buya Syafii Tutup Akun Cuci Otak, Ini Kata Menkominfo
Hide Ads

Diminta Buya Syafii Tutup Akun Cuci Otak, Ini Kata Menkominfo

Adi Fida Rahman - detikInet
Senin, 14 Mei 2018 09:03 WIB
Menkominfo Rudiantara (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)
Pontianak - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertindak tegas menutup akun media sosial yang diduga berisi konten provokasi teror dan cuci otak. Bagaimana respons Menkominfo Rudiantara?

Menkominfo mengatakan pihaknya selalu bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Polri untuk menangkal terorisme dan radikalisme di dunia maya. Kominfo sendiri mengerahkan mesin mengais untuk memblokir situs-situs terkait terorisme dan radikalisme.

"Tinggal masukin keyword, misalnya cara pembuat bom, mesin pengais akan mengeluarkan daftar situs, dan bisa langsung diblokir," kata Rudiantara di sela kunjungan kerjanya di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (14/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Namun diakuinya, untuk di media sosial prosesnya agak lama. Sebab, penindakannya bisa dilakukan jika sudah terungkap ke publik. Jadi dalam proses ini dibutuhkan peran masyarakat untuk pelaporannya.

"Bila menemukan, cepat lapor ke platform, baik Facebook, Twitter, YouTube dan lain-lain, agar di-take down. Kami pun akan meminta platform untum men-take down," kata pria yang kerap disapa Chief RA ini.

Lebih sulit lagi di layanan pesan instan karena sifatnya tertutup. Setelah keluar digital cracknya baru bisa ditelusuri. Pengerjaannya dilakukan bersama pihak kepolisian.

"Tapi kami pastikan Kominfo selalu patroli bersama pihak kepolisian di dunia maya untuk menangkal terorisme dan radikalisme," tegas Rudiantara.

Terima Kasih Masyarakat

Pasca kejadian penyanderaan di Mako Brimob hingga meledaknya bom di Surabaya, netizen di Tanah Air langsung merespons dengan ramai-ramai berseru #bersatulawanteroris di media sosial. Atas aksi tersebut, Menkominfo menilai positif.

Menurutnya, itu adalah refleksi dan reaksi masyarakat kita di lini masa. Rudiantara berharap kejadian ini jadi musuh bersama dari masyarakat yang selama ini satu sama lain ada perbedaan. Sebab kasus ini besar dan harus dihadapai bersama-sama.



"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menemukan akun-akun yang kontenya terkait terorisme di dunia maya dan melaporkannya ke platform untuk meminta takedown," pungkas Menkominfo.

Saksikan video 20Detik untuk mengetahui pernyataan Menkominfo mengenai konten terorisme di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(rns/rou)