Menurut CEO dan Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya baik investor lokal maupun luar negeri sama pentingnya. Keduanya malah bisa saling melengkapi.
Tapi, jangan pula anti dengan investor asing. Sebab mereka sebelumnya telah mengucurkan dana ke aplikasi yang sering kita gunakan. Jika mereka percaya di Indonesia hanya negara pasar. Maka mereka akan mendorong produk uang mereka inves dari luar untuk masuk ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketimbang begitu, lanjutnya, lebih baik dana mereka masuk. Hal tersebut bisa menjadi modal kerja, sehingga bisa lahir perusahaan seperti Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak yang membuka begitu banyak lapangan kerja ke depannya.
Kondisi ini dapat turut mendidik talenta digital yang baik. Ketika mereka lulus akan melahirkan unicorn berikutnya.
![]() |
"Ini efek bola salju yang ingin kita arahkan, ujar William.
Bos Tokopedia itu kemudian mencontohkan China. Di sana banyak aplikasi dari luar yang dilarang masuk. Tapi soal pendanaan, mereka akan menerima dengan tangan terbuka.
"Kalau berkaca di China, negara ini menutup pintu aplikasi luar,. Tapi mereka tidak menutup uang dari luar, misalnya Alibaba dulu didanai SoftBank," ujar William.
Ditambahkannya Amerika Serikat yang notabene negara maju dan banyak perusahaan besar yang siap mengucurkan dana segar, startup di sana masih menerima investor asing.
"Pak Zuckerberg saja menerima investor dari Rusia dan Hongkong," kata pria yang lahir di Pematangsiantar ini.
"Jadi penting sekali mengambil uang ke dalam menjadi modal kerja dan membangun aplikasi yang membawa manfaat luar biasa, membuka lapangan kerja di Indonesia," tandasnya.
Lima Unicorn 2019
![]() |
Sementara itu ditanya terkait investasi asing atau lokal, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara punya pandangan yang sama dengan bos Tokopedia. Dia tidak mempermasalahkan dari mana investor berasal.
Menurutnya yang terpenting adalah investasi itu sendiri. Berdasar laporan kuartal satu BPS tahun 2017, ekonomi Imdonesia tumbuh paling tinggi karena investasi, baik domestik ataupun dari internasional.
"Karena investasi, orang nyimpen uang, bisnis jadi jalan. Kalau bisnis jalan, lapangan kerja bertambah. Tujuannya itu sebenarnya," kata Menkominfo ditemui di acara yang sama.
Pria yang kerap disapa Chief RA itu lantas berpandangan besarnya animo investasi ke startup Indonesia membuatnya yakin akan makin banyak unicorn lahir di Tanah Air. Setidaknya tahun 2019 akan ada lebih lima perusahaan rintisan yang bernilai di atas USD 1 Miliar.
"Melihat animo yang luar biasa tinggi dari investor dalam dan luar negeri, apalagi melihat dari event NextICon ini, bisa lebih lima unicorn di 2019. Sekarang kita ada empat, tinggal satu lagi. Kalau tinggal satu, tinggal colek saja istilahnya, jadilah unicorn," tutupnya. (mag/mag)