Namun, LG berpendapat jika AI yang beredar di sejumlah smartphone saat ini bukanlah AI yang sesungguhnya. Head of LG Mobile Communication Indonesia Heegyun Jang dalam media sesi di Jakarta mengatakan bahwa itu tak pantas disebut AI, melainkan Face Detection.
"Kalian tahu AI, kan? Banyak orang yang tak paham apa itu AI. Beberapa produsen smartphone di China mengatakan AI dan menyematkannya di kamera dengan beragam nama, salah satunya AI Beauty Shot dan mereka mengatakan inilah AI," ujar Jang memulai pembicaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tapi bagi kami itu bukan AI. Itu adalah Face Detection. Jika kita ingin membuat AI yang sesungguhnya, harusnya seperti mesin AI harus mengerti situasi," terangnya.
Jang pun memberikan analogi dengan Google Car. Mobil pintar Google tersebut akan ditempatkan di beberapa kondisi tertentu. "Mesin akan mengerti di mana aku, bagaimana aku mengendara, kecepatan berapa yang harus dikeluarkan, dan sebagainya," papar Jang.
Baca juga: Pandangan LG Terhadap Smartphone Premium |
Mesin tersebut juga membuat keputusan. Karenanya, AI disebut harus bisa mengerti dan membuat keputusan.
"Dan ketika bicara soal smartphone kompetitor, ini adalah Face Detection. Mereka tidak bisa mengenali kucing dan hal lain. Mereka hanya bisa mengenal wajah. Karenanya ini disebut Face Detection," tutupnya.
Di G7+ ThinQ yang akan dirilis di Indonesia dalam waktu dekat, LG turut membenamkan fitur AI di kamera yang diberi nama AI Cam. Fitur ini bisa mendeteksi beberapa benda dan merekomendasikan efek warna untuk foto.
Baca juga: LG Produksi Sendiri Ponselnya di Indonesia |
Seperti misalnya ketika detikINET menjajal akan memfoto kucing (walaupun hanya gambar), maka AI akan mendeteksinya sebagai pet (binatang peliharaan). Nanti akan disesuaikan efek warna apa yang cocok. Saat ini total ada 19 kondisi objek yang tersedia. (mag/mag)