.webp)
Traffic Management Center Polda Metro Jaya atau TMC Polda Metro Jaya, membuat cuitan dalam akun Twitter resminya @TMCPoldaMetro mengenai salah satu kegiatannya. Dalam kicauannya itu, Polda Metro tampak sedang melakukan rapat koordinasi mengenai persiapan Hari Buruh Mei mendatang.
"12:10 Kapolres Jakarta Utara pimpin Rakor dg korlap buruh mengenai persiapan May day," tulis akun @TMCPoldaMetro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
12:10 Kapolres Jakarta Utara pimpin Rakor dg korlap buruh mengenai persiapan May day. pic.twitter.com/mMNCHfHCdA
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 24, 2018
Mereka mendapati watermark bawaan ponsel bertuliskan 'Shot on Mi 6' pada foto tersebut. Mi 6 merujuk pada ponsel flagship dari Xiaomi yang diketahui tidak masuk ke Indonesia.
Banyak warganet mengomentari dan mempertanyakan apakah anggota Polda Metro Jaya menggunakan ponsel bergaransi distributor atau datang dari pasar gelap. Bahkan, ada juga yang 'mengadukannya' dengan menyertakan akun Twitter milik Presiden Joko Widodo dalam menuliskan balasannya.
Meski begitu, sejumlah netizen lain masih berpikir positif mengenai kepemilikan Xiaomi Mi 6 tersebut.
12:10 Kapolres Jakarta Utara pimpin Rakor dg korlap buruh mengenai persiapan May day. pic.twitter.com/mMNCHfHCdA
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 24, 2018
hayolooo pakpol pake hp ga resmi ya wkwkwk
— Rizqi Radityo Hristo (@Hristo_Rizqi) April 24, 2018
Pak itu hp nya ngg masuk indonesia BM ya hahaha
— Aliq (@aliq91) April 24, 2018
Halo pak @jokowi ,,ini ada yg pake hape distributor pak 😥😥
— No.18 (@situasional) April 24, 2018
Ga semua Mi 6 distri. Ada yang ambil langsung dari China via Aliexpress, Banggood, Gearbest dan lain sebagainya. Sampe sini ditariki pajak bea masuk juga. Tapi embuh lah... suka-suka warganet aja~
— Sadat Haybat Kannaby (@haybat) April 24, 2018
semoga bukan garansi distributor.
— Reza Maulana (@zandar80) April 24, 2018
(rns/rou)
