"Tantangan besar menunggu perusahaan yang tahun 2010 dimulai sebagai website itu, yang saat ini telah menjadi 'kerajaan' di Indonesia dan telah mengumpulkan pendanaan lebih dari USD 2 miliar," sebut Karamjit Singh dari media asal Malaysia, Digital News Asia.
"Saya yakin mereka akan menggunakan sebagian dana itu untuk mulai mendanai ambisi regionalnya," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan sulit meniru ekosistem Indonesia mereka dalam skala regional karena mereka tidak memiliki first mover advantage di pasar baru. Mereka juga akan kehilangan kebanggaan nasionalistik yang membantunya di Indonesia," papar Karamjit.
Namun demikian, peluang tetap ada bagi semua pemain karena konsumen saat ini cenderung tidak fanatik pada brand melainkan layanan yang paling nyaman dan memiliki value bagi mereka.
Go-Jek sendiri mengindikasikan bakal segera berekspansi keluar Indonesia. "Persiapan sedang dilakukan, dan dalam beberapa minggu ke depan, ada peluncuran negara baru pertama yang akan kami umumkan," ujar CEO Go-Jek, Nadiem Makarim belum lama ini.
Belum diketahui, negara mana yang akan disasar Go-Jek. Namun, kabar yang beredar bahwa perusahaan yang membanggakan jargon 'Karya Anak Bangsa' ini, salah satunya membidik pasar Filipina.
"Ini akan diikuti oleh tiga negara lain di Asia Tenggara pada pertengahan tahun ini," sebutnya lebih lanjut.
Mengenai strategi dan dukungan finansial untuk go international ini, dikatakan Nadiem, bahwa Go-Jek optimistis dapat mencapai cita-cita perusahaannya dengan dukungan dari mitra lokal dan globalnya. (rns/rns)