5 Prediksi Kebolehan Galaxy S9
Hide Ads

5 Prediksi Kebolehan Galaxy S9

Lucky Sebastian - detikInet
Senin, 08 Jan 2018 19:40 WIB
Bocoran wujud Galaxy S9. Foto: istimewa
Jakarta - Samsung Galaxy S9 diperkirakan baru akan diperlihatkan resmi di ajang Mobile World Congress, akhir Februari 2018. Bocoran desain dan rendernya sudah bertebaran di internet, antara bocoran tersebut mungkin benar atau sekedar rekaan, sulit diketahui.

Wajar banyak orang ingin segera mengetahui apa kebolehannya karena Galaxy S9 akan jadi flagship selanjutnya. Smartphone flaghship senantiasa menjadi cermin seberapa hebat penguasaan teknologi vendor di baliknya, sehinggga teknologi dan fitur paling baru akan dibenamkan di smartphone ini untuk mengejar posisi terbaik.

Jika desain bocorannya benar, tak ada yang terlalu radikal dibanding desain pendahulunya Galaxy S8. Sepertinya Samsung masih percaya desain smartphone yang dipenuhi layar infinity, masih relevan dan masih terlihat futuristik, walau banyak smartphone lain juga sudah menggunakan rasio layar baru dan bezel setipis mungkin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu desainnya yang menonjol adalah layar lengkung di kedua sisi yang membuat batas antar layar dan bezel menghilang. Yang membuat Galaxy S9 (dan S9+) akan jadi flagship menarik adalah rilis resmi divisi chip Samsung tentang SoC atau prosesor hi-end Samsung terbaru, Exynos 9810. Salah satu alasan mengapa prosesor smartphone disebut SoC (System on Chip) bukan prosesor, karena hampir semua teknologi baru, kemampuan, spesifikasi, fitur, dari smartphone diatur oleh SoC yang digunakannya.

Karena chip Exynos 9810 didesain dan dibuat Samsung utamanya untuk digunakan smartphone flagship Samsung terbaru, dari sini kita bisa memperkirakan seperti apa nantinya Galaxy S9. Apa saja?

1. Smartphone Android Tercepat?

Desember lalu, Qualcomm merilis SoC tertingginya, Snapdragon 845 dengan penjabaran kemampuannya. Sebenarnya dari Snapdragon 845 juga bisa diintip apa teknologi yang diusung Galaxy S9. Karena walau Snapdragon 845 didesain lebih umum untuk berbagai flaghip smartphone 2018, biasanya Samsung yang pertama menggunakan, mungkin karena faktor jumlah, mungkin juga karena Snapdragon 845 dibuat pabrik chip Samsung. Sejak Galaxy 4, Samsung mengubah kebiasaan dari hanya menggunakan chip buatan sendiri, Exynos, menggunakan dua macam chip di smartphone yang sama, Exynos dan Snapdragon.

Biasanya chip Snapdragon digunakan untuk pasar Amerika, China dan Jepang, sementara pasar lain menggunakan Exynos. Penggunaan dua macam chip pada Galaxy flagship sempat terhenti pada Galaxy S6, karena Snapdragon 810 memiliki gejala overheat, sehingga Samsung hanya menggunakan chip versi Exynos 7420. Tetapi pada seri berikutnya Galaxy S7 dan S8, dua macam SoC kembali digunakan Samsung.

Informasi yang dirilis Samsung untuk Exynos 9810 tidak sejelas dan sebanyak informasi yang di-release Qualcomm pada Snapdragon 845. Pada flagship sebelumnya, Galaxy S8, kinerja dan fitur Snapdragon 835 dan Exynos 8895 cukup dekat. Tentu saja ada beberapa penyesuaian dilakukan Samsung untuk kedua smartphone dengan chip berbeda agar pengalaman penggunaannya tidak terlalu berbeda.

Untuk versi Exynos pada Galaxy S8, Samsung "terpaksa" tidak memanfaatkan kemampuan chip-nya untuk bisa merekam video 4K hingga 120 fps, dikarenakan chip Snapdragon "hanya" mampu merekam video 4K pada 30 fps. Demikian juga untuk playback videonya, kemampuan 4K 120 fps Exynos tidak digunakan dan diturunkan ke 60 fps seperti yang dimiliki Snapdragon. Tidak berapa lama kemudian iPhone X keluar dengan kemampuan merekam 4K 60fps, fitur yang seharusnya sudah bisa didahului bahkan lebih pada Samsung Galaxy S8.

Secara kinerja berkaca pada flagship sebelumnya Galaxy S8 dan Note 8 yang menggunakan dua SoC berbeda tersebut, Exynos 8895 dan Snapdragon 835. Rata-rata benchmark dan test menunjukkan Galaxy S8 yang menggunakan chip Exynos berkinerja sedikit lebih baik, termasuk pada managemen RAM dan daya tahan baterainya.

perbandingan chip Snapdragon 835 dan Exynos 8895. Foto: istimewa


Dari data rilis Exynos 9810, pertanyaan terbesar, bagaimana sekarang Samsung mengatasi perbedaan yang sepertinya jauh lebih besar dari kinerja kedua macam chip tersebut. Pemicunya, Samsung mengatakan kecepatan single core, atau satu inti Exynos 9810 dua kali lipat kecepatan Exynos yang sebelumnya (8895). Sementara kecepatan multicore nya naik 40%.

Kecepatan single core naik 2 kali lipat ini yang mengagetkan. Bagaimana cara Samsung bisa mencapai kecepatan seperti itu, sedangkan Qualcomm sendiri pada Snapdragon 845 hanya naik sekitar 25-30 persen baik single core maupun multicore yang bisa kita lihat dari tabel benchmark test ini:

Peningkatan chip Snapdragon 835 ke Snapdragon 845. Foto: istimewa

Dari tabel tersebut benchmark Geekbench yang hanya mengukur kemampuan CPU, Snapdragon 845 memiliki score single core 2422, dan Multiscore 8351, naik kira-kira 25% dari Snapdragon 835 sebelumnya. Sementara ini belum ada bocoran geekbench dari Exynos 9810, tapi kalau mengacu kepada pernyataan Samsung dalam rilis Exynos 9810, berarti kita akan mendapat hitungan seperti ini berdasarkan benchmark Exynos 8895 sebelumnya:

Benchmark Exynos 8895 pada Galaxy Note8. Foto: istimewa

Single Core Geekbench untuk Exynos 8895: 2026, jika Exynos 9810 naik 2 kali lipat, maka scorenya 4000-an Multi Core Geekbench untuk exynos 8895: 6650, Jika Exynos 9810 naik 40%, maka scorenya kira-kira menjadi 9300-an

Angka single core 4000 an ini menyaingi kecepatan SoC terbaru dari iPhone, A11 bionic. Sebelumnya ketika A11 bionic rilis, dengan geekbench score 4000-an untuk single core dan 10.000 an untuk multiscore, dunia mobile cukup kaget, betapa prosesor smartphone Android tertinggal cukup jauh dari iPhone.

Angka single core yang tinggi ini menarik, selain masih menjadi misteri bagaimana cara Samsung mencapainya, apakah karena custom core Mongoose yang sekarang sudah generasi ketiga (M3) ini sudah melewati desain dari ARM sendiri? Atau optimasi turbo mode Janus engine?

Kemudian bagaimana Galaxy S9 bisa mengambil keuntungan dari kecepatan single core yang tinggi dalam menjalankan aplikasi? Samsung menjanjikan loading aplikasi yang lebih cepat dan multitasking yang lebih baik.

Untuk mendapat kepastian kita masih harus menunggu banyaknya test nanti dilakukan pada SoC baru ini. Hanya diperkirakan jika klaim Samsung ini benar, dan Galaxy S9 yang menggunakan Exynos 9810 benar-benar memanfaatkan penuh kemampuan SoC nya, bisa jadi Galaxy S9 akan menjadi smartphone android tercepat.

2. Kamera dengan Kecerdasan Buatan

Bagian yang mengontrol kamera pada SoC adalah ISP (Image Signal Processor), chip ini yang menterjemahkan sinyal yang ditangkap sensor kamera menjadi gambar yang bisa kita lihat. Exynos 9810 dilengkapi dual ISP yang mendukung hingga 4 sensor kamera. Sejak Galaxy Note 8 tanpa banyak orang sadar, sebenarnya Samsung sudah menggunakan 4 kamera, 2 kamera belakang, 1 kamera selfie, dan 1 kamera iris scanner. Konfigurasi ini kemungkinan akan ada pada Galaxy S9 atau salah satu varian-nya, Galaxy S9+.

Dual ISP. Foto: istimewa

Dual ISP ini seperti layaknya multicore CPU, terbagi dua, satu ISP kecepatan tinggi dan satu lagi ISP yang hemat daya. Kita pasti mengalami jika sedang bepergian dan mengambil banyak foto atau video, kedua aplikasi ini sangat menguras daya. ISP kecepatan tinggi dibutuhkan untuk mengambil video ukuran besar dengan fps (frame per second) tinggi, misal 4K 120 fps atau video slow motion dengan frame rate sangat tinggi, sehingga pengolahan data yang diterima sensor kamera tak kedodoran. Apalagi juga harus menjaga kestabilan gambar agar tidak berguncang saat bergerak, perpindahan fokus yang tepat dan cepat, yang semuanya diatur oleh ISP. Sementara kebutuhan fotografi lain yang standar cukup menggunakan ISP yang lebih hemat daya.

ISP pada Exynos 9810 menjanjikan stabilisasi gambar tingkat lanjut sekaligus real time out of focus (bokeh effect atau fokus pada objek dan blur pada bagian latar) untuk foto dan video resolusi tinggi hingga 4K video. Kita sudah melihat efek bokeh di dual kamera Samsung pada Galaxy Note 8, dimana bagian blur latarnya bisa real-time terlihat, dan level-nya bisa diatur secara real-time pula.

Tetapi efek blur pada video ini yang belum kita lihat, apalagi dalam resolusi tinggi 4K. Selain fotografi dengan efek bokeh terlihat lebih profesional, video dengan efek bokeh juga demikian, yang sampai sekarang baru bisa dilakukan di kamera profesional hasil dari penggunaan lensa bukaan lebar. Demikian juga dengan stabilisasi video, biasanya hanya berlaku untuk video dengan resolusi standar dan frame rate standar (30 fps), karena digital prosesing-nya berat untuk dilakukan pada resolusi tinggi dan frame rate tinggi. Menarik jika batasan ini sekarang bisa dilewati oleh kamera smartphone seperti yang dijanjikan SoC Exynos 9810 ini.

Video recording sepertinya sekarang menjadi perhatian lebih untuk smartphone, karena pada Exynos yang baru ini disematkan kemampuan 10 bit HEVC (High Efficiency Video Coding), dengan kompresi baru ini perekaman video resolusi tinggi tidak akan memakan banyak memori dan bisa menghasilkan warna yang lebih luas spektrumnya.

Dengan kemampuan dual ISP baru Exynos 9810 ini, kita berharap melihat kemajuan baru di dunia fotografi smartphone. Satu lagi, pada Exynos sebelumnya, Samsung sudah menanamkan VPU, Vision Processing Unit, chip yang bisa mengenali objek yang dilihat kamera, apakah gambar seorang anak, sepeda, tanaman, pagar, dan lain sebagainya dengan bantuan AI (Artificial Intelligence), dan Samsung juga sudah memperkenalkannya dengan Bixby vision.

AI pada kamera. Foto: istimewa

Pada Exynos 9810, porsi AI ini mendapat perhatian khusus, untuk pengenalan benda lebih akurat dan cepat dengan deep learning, termasuk pengenalan wajah secara 3D dengan deep sensing dan kemampuan face tracking. Pengenalan wajah akurat ini bisa dijadikan bagian dari security seperti unlock smartphone maupun pengkategorian dan pengelompokan foto berdasarkan si pemilik wajah. Jadi kira-kira di Galaxy S9 kita akan melihat teknologi seperti FaceID yang dimiliki Apple, yang keakuratan dan kecepatannya menarik untuk diuji nantinya.

Kehadiran AI juga akan menarik ketika dilibatkan sebagai bagian dari post processing hasil kamera, yang bisa membantu mengatasi kelemahan kamera smartphone pada umumnya, untuk lebih mendekati kualitas kamera profesional.

3. Multimedia dan Layar Lebih Baik

Setiap smartphone flagship Samsung keluar, satu yang sulit dibayangkan bisa lebih bagus adalah kualitas layarnya. Dan ternyata tetap saja selalu ada level baru yang bisa dicapai oleh layar Samsung.

Biasanya layar lebih baik ini karena Samsung menitikberatkan pada teknologi layar yang lebih baru, tapi kali ini mengintip dari kemampuan chip grafis dan codec yang baru, tampilan layarnya akan mencapai standar baru karena perubahan dari jeroan chip Exynos yang baru. Kita sudah terbiasa setiap kali melihat standar spesifikasi tampilan layar, mendukung 16 juta warna. Ini adalah standar umum layar smartphone 8-bit.

Dan sekarang karena smartphone hi-end sudah beralih ke layar resolusi tinggi hingga 4K, standar ini harus berubah, menjadi 10 bit. Dengan Exynos 9810 yang baru mendukung advance MFC (Multi Format Codec) 10-bit HEVC VP9 codec, setiap warna primer merah, hijau, dan biru akan memiliki 1024 tone warna yang jika dikombinasikan akan menghasilkan 1.07 milyar warna, 64 kali lipat dari 16 juta warna yang biasa layar kita sanggup tampilkan.

Wide color gamut. Foto: istimewa

Dengan warna sedemikian kaya, layar AMOLED Samsung akan mendapatkan standar baru, yang dulu sudah bisa mendukung beberapa color space (gamut), sekarang akan mendukung gamut terbesar, Rec.2020, spektrum warna yang 72% lebih kaya daripada standar layar smartphone kebanyakan, memungkinkan hasil gambar lebih realistis. Layar smartphone hi-end yang sebagian sekarang resolusinya sudah lebih tinggi daripada kebanyakan monitor PC, televisi, atau laptop, memang menjadi device baru untuk menikmati konten multimedia dengan standar kualitas tinggi.

Foto: istimewa

Sekarang sebagian sarana multimedia seperti Youtube, Netflix, Amazon, dan banyak lagi layanan sudah beralih menyediakan konten film dengan dukungan 4K HDR, dan standar ini sudah bisa dinikmati langsung di smartphone, dan konten game pun sudah mulai berubah ke standar ini.

4. Koneksi Super Cepat

Sebenarnya jika bicara koneksi super cepat, untuk di negara kita kemampuan modem dari Exynos 9810 ini sebagian besar akan tidak terlalu berguna. Tahun lalu batasan kecepatan 1 Gbps bisa dilakukan smartphone Galaxy S8 dan Note8, yang sayangnya, kecepatan ini hanya bisa dicapai beberapa operator kelas dunia, yang belum dicapai operator di negara kita. Dan sekarang batasan ini sudah ditembus lagi dengan standar kecepatan modem baru 1.2 Gbps, Cat 18, 20% lebih cepat.

Modem pada Exynos 9810 jadi modem pertama dengan kemampuan 6 CA (Carrier Agregation), lebih banyak dibanding Snapdragon 845 dari Qualcomm dengan 5 CA, dan dari Kirin 970 milik Huawei dengan 4 CA. Banyaknya agregator yang bisa dibawa dalam koneksi data, memungkinkan koneksi selain menjadi lebih cepat juga cenderung lebih stabil. Walaupun belum terlalu banyak berguna di negara kita kemampuan modem seperti ini, tetapi untuk masa depan, kemampuan modem smartphone seperti ini akan menjadi acuan

5. Keamanan Data Level Hardware.

Hampir semua kemudahan bisa dilakukan di smartphone sekarang ini, dari menyimpan data kita yang penting, hingga dijadikan device untuk bertransaksi, dari transfer bank, belanja online, hingga menggantikan kartu kredit untuk pembayaran wireless.

Tingkat serangan malware yang dulu banyak mengarah pada PC, sekarang mengalihkan banyak perhatian ke smartphone. Tujuan utama malware yang paling berat adalah pencurian data. Memang level enkripsi software sekarang juga sangat baik, tetapi kemanan di level hardware jauh lebih baik. Enkripsi software seperti kita menaruh dompet di dalam rumah di atas meja kamar, jika ingin dicuri perlu membuka pintu rumah dan membuka kunci kamar. Enkripsi level hardware seperti kita menaruh dompet di dalam rumah, di dalam lemari besi yang diletakkan di dalam kamar, dan lemari besi ini tertanam ke dalam tembok.

Pada enkripsi level hardware ini data biometrik seperti iris scanner, fingerprint, sistem pembayaran diletakkan. Firewall juga dibagi menjadi sub-sistem yang terpisah sehingga jika ada serangan remote akses, bahkan melalui WiFi sekalipun, tidak bisa masuk kedalam sistem utama. Dari level security ini kita mengetahui kalau Galaxy S9 akan dilengkapi dengan pemindai wajah 3D, fingerprint scanner, dan iris scanner.

Kabarnya semua level keamanan ini ditingkatkan performanya dengan deteksi yang lebih cepat dibanding pendahulunya, dan dipersiapkan melewati beberapa halangan, misalnya wajah yang harus dilihat sejajar dengan smartphone akan bisa dibaca dengan cepat dari sudut dan bagian tertentu saja, kacamata yang menghalangi pemindaian iris bisa dilewati, atau kondisi gelap yang menyulitkan kamera membaca bentuk wajah, sekarang tidak lagi.

Spesifikasi Exynos 9810. Foto: istimewa

*Penulis Lucky Sebastian adalah gadget enthusiast dan pendiri komunitas gadget Gadtorade (fyk/rou)