Badan Antariksa Amerika Serikat itu menyebut bahwa bukti-buktinya susah dibantah, misalnya ada pengaruh aneh terhadap Sabuk Kuiper, sebuah wilayah di Tata Surya yang berada di sekitar orbit Neptunus. Menurut NASA, pengaruh aneh itu berasal dari planet tersebut, yang dicurigai 'mengintai' dari kejauhan.
Diperkirakan, planet ini memiliki 10 kali massa Bumi, serta lokasinya 20 kali lebih jauh dibanding jarak antara Matahari dengan Neptunus, yang notabene merupakan planet terluar dalam sistem tata surya. Sehingga disimpulkan kalau suhu di planet tersebut sangat dingin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kalian mengimajinasikan kalau Planet Nine tidak eksis, maka kalian malah mengumpulkan lebih banyak masalah. Kalian memiliki lima teka-teki berbeda dan harus punya lima teori berbeda untuk menjelaskannya," kata dia
Tanda terkini mengenai kemunculan Planet Nine melibatkan objek dari Sabuk Kuiper yang memiliki arah orbit berkebalikan dengan seluruh benda antariksa yang ada di dalam tata surya.
Pengaruh orbital dari Planet Nine dapat menjelaskan mengapa objek tersebut dapat bertindak aneh di Sabuk Kuiper. Menurut Kosntantin, tidak ada opsi lain untuk menjelaskan keanehan tersebut kecuali eksistensi Planet Nine.
"Planet Nine secara natural memberikan 'kejutan' baru bagi sistem tata surya kita," ia menambahkan, seperti dikutip detikINET dari Mirror, Senin (23/10/2017).
NASA meyakinkan bahwa efek yang ditimbulkan dari Planet Nine tidak dapat diacuhkan, meskipun mereka masih sulit untuk memberikan koordinat pasti terhadap lokasi planet tersebut.
Jika Planet Nine benar-benar ditemukan, bisa jadi planet ini merupakan 'Super Earth' yang dinanti-nanti oleh para ahli astronomi, setelah melakukan penelitian mengenai planet-planet dengan karakteristik yang mirip dengan Bumi, namun ukurannya lebih besar. (fyk/rou)